INDOZONE.ID - Banyak lulusan S1 yang terpaksa menganggur karena kurangnya lapangan pekerjaan yang mampu menyerap angkatan kerja.
Apa yang dilakukan orang setelah lulus kuliah? Tentu saja mencari pekerjaan. Tapi, saat ini persaingan dunia kerja sangat sengit.
Banyak lulusan S1 yang terpaksa menganggur karena kurangnya lapangan pekerjaan yang mampu menyerap angkatan kerja. Belum lagi, tahapan seleksi perusahaan-perusahaan yang menjadi momok bagi pelamar kerja.
Berdasarkan sumber yang didapat, hanya 20% pelamar saja yang bisa lolos ke tahap wawancara. Sedangkan, berdasarkan sumber lainnya, sebanyak 98% orang gagal dalam wawancara kerja.
Baca Juga: 30 Ide Nama Brand Mukena yang Bagus dan Bermakna, Pas untuk Usaha Baru!
Lantas, kenapa banyak orang gagal dalam wawancara kerja?
Ada banyak faktor yang menyebabkan kegagalan wawancara kerja, seperti pertanyaan yang menjebak pelamar kerja karena mereka nggak tahu bagaimana cara mengatasinya.
Melalui artikel ini, saya akan memberikan beberapa pertanyaan yang menjebak pelamar kerja saat wawancara beserta cara menjawabnya. Simak berikut ini!
Baca Juga: Benarkah Wanita Cenderung Punya Lebih dari Satu Pasangan dalam HTS?
1. Ceritakan Tentang Dirimu
Mungkin bagi kebanyakan orang yang sedang melamar pekerjaan, pertanyaan ini dirasa sederhana dan sering dianggap remeh. “Ya apa susahnya menceritakan tentang diri sendiri”, mungkin pikiran seperti itu yang tanpa disadari malah bikin overconfidence.
Pertanyaan ini siap menebar jebakan bagi pelamar kerja karena banyak pelamar bingung harus memulai dari mana dan informasi apa yang relevan untuk disampaikan.
Melalui pertanyaan ini, HRD ingin melihat kemampuanmu dalam menyusun cerita dan menyoroti poin-poin penting dalam resumemu. Mereka juga ingin melihat apakah kamu memahami posisi yang dilamar dan bagaimana pengalamanmu relevan.
Trik menjawabnya adalah fokus pada pencapaianmu yang relevan dengan posisi yang dilamar. Sampaikan cerita yang singkat, padat, dan menarik.
Misalnya, "Saya adalah seorang akuntan dengan pengalaman 3 tahun di bidang auditor. Saya memiliki keahlian dalam melakukan pemeriksaan terhadap catatan keuangan perusahaan dan melakukan audit internal. Saya sangat tertarik dengan posisi ini karena [alasan]. Salah satu pencapaian terbesar saya adalah [capaian]."
2. Apa Kekuranganmu?
Pertanyaan ini membuat banyak pelamar merasa tidak nyaman karena mereka takut terlihat kurang kompeten. Sebenarnya, HRD ingin melihat kejujuran dan kesadaran terhadap kekurangan dirimu sendiri.
Mereka juga ingin melihat bagaimana kamu mengatasi tantangan saat bekerja dan belajar dari kesalahan.
Cara menjawab pertanyaan ini adalah dengan mengakui kekuranganmu secara jujur, tetapi tunjukkan bahwa kamu sedang berusaha untuk memperbaikinya.
Contohnya, "Saya cenderung terlalu detail dalam pekerjaan, yang terkadang bisa membuat saya kurang efisien. Namun, saya sedang belajar untuk memprioritaskan tugas dan berusaha agar tetap menepati deadline."
3. Mengapa Kamu Ingin Bekerja di Sini?
Pertanyaan ini seringkali sulit dijawab dengan jawaban yang umum. Disini, HRD ingin melihat seberapa banyak riset yang kamu lakukan tentang perusahaan dan seberapa besar minat dan motivasimu pada posisi yang kamu lamar.
Pertanyaan ini dapat dijawab dengan menjelaskan alasan spesifik mengapa kamu tertarik dengan perusahaan tersebut. Hubungkan minatmu dengan nilai-nilai perusahaan, proyek-proyek yang sedang mereka kerjakan, atau budaya kerja yang mereka miliki.
Misalnya, "Saya sangat tertarik dengan komitmen perusahaan dalam [nilai perusahaan]. Proyek [proyek perusahaan] sangat menginspirasi saya, dan saya yakin saya dapat berkontribusi dengan [keahlian saya]."
4. Dimana Kamu Melihat Dirimu 5 tahun dari Sekarang?
Pertanyaan ini membuat banyak pelamar merasa bingung dan tidak pasti tentang masa depan mereka. Tujuan HRD menyoalkan pertanyaan ini yaitu ingin melihat apakah tujuan karirmu sejalan dengan visi perusahaan dan apakah kamu memiliki ambisi yang realistis.
Kamu nggak perlu bingung. Tunjukkan bahwa kamu memiliki tujuan yang jelas, ambisius, namun tetap realistis. Hubungkan tujuanmu dengan posisi yang dilamar dan dengan perusahaan.
Misalnya, "Dalam 5 tahun ke depan, saya ingin menjadi [posisi] yang ahli dalam [bidang]. Saya melihat perusahaan ini sebagai tempat yang tepat untuk mengembangkan karir saya dan mencapai tujuan tersebut."
5. Apa yang Menjadi Motivasi Terbesarmu dalam Bekerja?
Pertanyaan ini cukup terbuka dan memungkinkan berbagai macam jawaban. HRD ingin melihat nilai-nilai apa yang paling penting bagimu dalam bekerja dan ingin mengetahui apakah motivasi kerja kamu sejalan dengan budaya perusahaan.
Jawaban yang jujur dan spesifik tentang pertanyaan ini akan sangat dihargai.
Misalnya, "Saya termotivasi oleh tantangan baru dan peluang untuk terus belajar. Saya juga sangat menikmati bekerja dalam tim yang solid dan mencapai tujuan bersama."
Dalam wawancara kerja, sangat penting untuk mempersiapkan berbagai kemungkinan yang terjadi, termasuk mengantisipasi 5 pertanyaan tak terduga tersebut. Dan, sikap tenang juga jangan dilupakan karena itulah yang bikin kamu siap menghadapi tantangan.
Demikian informasi beberapa tips cara mengatasi jawaban HRD yang sering membuat pelamar gagal interview.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan