INDOZONE.ID – Ramadan menjadi bulan penuh berkah bagi Diana Uslifatil Jannah (31), seorang ibu muda asal Jember yang sukses merintis usaha susu kurma atau Surma.
Berawal dari pengalaman pribadinya saat menyusui, Diana kini bisa meraup keuntungan besar dari bisnis yang ia jalankan sejak 2020.
Diana, yang tinggal di Perumahan Grand Madani Cluster, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, awalnya kesulitan mengeluarkan ASI setelah melahirkan.
Berbagai cara ia coba hingga akhirnya menemukan manfaat susu kurma dalam memperlancar produksi ASI.
"Awalnya saya mencari solusi agar ASI saya lebih lancar. Dari situ, saya menemukan susu kurma yang ternyata cukup efektif. Kemudian saya berpikir, kenapa tidak sekalian dijual saja?" ujar Diana saat ditemui di rumahnya, Minggu (2/3/2025).
Dari Kebutuhan Pribadi ke Bisnis Menjanjikan
Dengan keyakinan bahwa susu kurma memiliki manfaat lebih luas, Diana mulai memasarkan produknya di Situbondo, tempat suaminya bekerja saat itu.
Responnya cukup baik, dan ia pun semakin serius mengembangkan bisnis ini.
"Awalnya saya produksi untuk kebutuhan sendiri, lalu saya coba jual ke orang lain. Ternyata banyak yang cocok, dan permintaan mulai meningkat," ungkapnya.
Baca Juga: Hukum Pacaran LDR di Bulan Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa?
Diana memastikan bahwa Surma buatannya bebas bahan pengawet dan menggunakan bahan alami seperti buah kurma, air, susu, dan sedikit gula.
Ia pun melakukan berbagai uji coba untuk mendapatkan takaran yang pas.
"Surma ini juga bermanfaat untuk pemulihan setelah sakit, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan stamina, terutama saat berpuasa," jelasnya.
Produksi Meningkat Drastis saat Ramadhan
Setiap hari, Diana mampu memproduksi sekitar 40 botol susu kurma dari satu kilogram kurma. Namun, saat Ramadan, permintaan melonjak drastis hingga lima kali lipat.
"Biasanya saya produksi sekitar 50 botol sehari, tapi selama Ramadan bisa sampai 250 botol. Alhamdulillah, berkah puasa," katanya.
Diana menjual Surma dalam kemasan 350 ml dengan harga Rp10 ribu per botol.
Produk ini bisa bertahan hingga dua hari di suhu ruangan dan lebih lama jika disimpan di lemari es.
Untuk pemasaran, Diana mengandalkan pemesanan online serta jaringan reseller di beberapa kota seperti Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang.
"Dulu saya fokus jualan di Situbondo, tapi sekarang sudah merambah ke Jember dan kota lain. Alhamdulillah, pesanan tetap ramai," tambahnya.
Di bulan Ramadhan ini, Diana semakin optimistis bisnisnya bisa berkembang lebih besar.
Ia berharap Surma tidak hanya menjadi pilihan menu berbuka yang sehat, tetapi juga membuka peluang rezeki bagi banyak orang melalui kemitraan dan reseller.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan