INDOZONE.ID - Kepercayaan adalah fondasi utama dalam sebuah hubungan yang sehat. Saat kita bisa mempercayai pasangan, kita merasa aman, nyaman, dan terhubung secara emosional.
Namun, jika kepercayaan goyah, sering kali kita justru membangun tembok perlindungan yang menciptakan jarak, bukan kedekatan.
Jika kamu merasa sulit percaya pasangan, bisa jadi tanpa disadari kamu melakukan pola perilaku yang justru menghambat hubungan yang harmonis.
3 Tanda Kamu Sulit Mempercayai Pasangan
Berikut tiga tanda sulit percaya pasangan yang perlu kamu perhatikan.
Baca Juga: 25 Cara Memilih Pasangan Hidup yang Tepat, Jangan Sampai Salah!
1. Kamu Menjaga Jarak dari Pasangan
Salah satu respons paling umum dari mereka yang memiliki masalah kepercayaan adalah menjauh secara perasaan maupun fisik.
Jika kamu merasa pasangan tidak cukup mendukung, tidak bisa diandalkan, atau menunjukkan sikap yang tidak konsisten, kamu secara naluri menciptakan jarak untuk melindungi diri sendiri.
Ketakutan akan ditolak atau ditinggalkan bisa menimbulkan kecemasan yang mendorong kamu untuk menghindari keterikatan yang lebih dalam.
Misalnya, saat menghadapi masalah, daripada berbagi dengan pasangan, kamu lebih memilih berbicara dengan teman atau menyibukkan diri dengan pekerjaan dan hobi.
"Bahkan pengalaman merasa ditolak atau tidak dihargai di luar hubungan romantis dapat membuat seseorang merasa tidak aman, yang akhirnya memotivasi mereka untuk melindungi diri dalam hubungan asmara," ungkap para peneliti, seperti dilansir Forbes, Rabu (12/3/2025).
Meskipun menjaga jarak bisa memberikan rasa aman sesaat, kebiasaan ini justru menghambat perkembangan keintiman.
Membangun kepercayaan membutuhkan waktu, tetapi membuka diri secara perlahan, misalnya dengan berbagi perasaan atau meminta dukungan bisa menjadi langkah awal dalam mengatasi ketidakpercayaan.
2. Kamu Berusaha Mengontrol Hubungan
Ketika seseorang merasa tidak aman dalam hubungan, mereka merasa pasangan memiliki kendali lebih besar.
Akibatnya, mereka mencoba mengimbangi dengan menarik diri atau sebaliknya, menempatkan kebutuhan pasangan di atas kepentingan mereka sendiri demi menciptakan kedekatan semu.
Dalam beberapa kasus, orang yang memiliki masalah kepercayaan dalam hubungan juga bisa mencoba menciptakan rasa aman dengan meningkatkan ketergantungan pasangan.
Ini bisa terjadi secara natural, misalnya dengan melarang pasangan terlalu sering menghabiskan waktu dengan orang lain, membuat mereka merasa bersalah karena memiliki prioritas sendiri, atau menekankan bahwa sulit bagi mereka menemukan pasangan lain yang lebih baik.
Cara ini berakar pada ketakutan bahwa jika pasangan memiliki sumber dukungan lain, mereka mungkin menjadi kurang berkomitmen.
Namun, kepercayaan bukan tentang mengendalikan pasangan, melainkan tentang merasa dihargai dan aman tanpa harus membatasi kebebasan mereka.
Jika kamu menyadari bahwa kamu memiliki kecenderungan ini, cobalah untuk merenungkan ketakutan apa yang mendasari perilaku kamu.
Daripada membangun rasa aman melalui kontrol, cobalah membangun koneksi dengan komunikasi terbuka dan saling menghargai.
Baca Juga: 6 Ide Kencan Romantis untuk Pasangan yang Sibuk Banget, Penting biar Hubungan Gak Hambar
3. Kamu Menafsirkan Isyarat Ambigu sebagai Pengkhianatan
Orang yang sulit mempercayai pasangan sering kali menjadi sangat peka terhadap potensi ancaman dalam hubungan mereka.
Akibatnya, mereka cenderung mengartikan tindakan yang sebenarnya netral sebagai tanda adanya masalah.
Misalnya, jika pasangan terlihat murung atau kurang fokus, kamu mungkin langsung menganggap mereka sedang marah atau menjauh, padahal bisa jadi mereka hanya lelah atau sedang stres.
Begitu pula jika pasangan ragu sebelum melakukan sesuatu untuk kamu, kamu mungkin menganggap itu sebagai bukti bahwa mereka tidak cukup peduli, padahal ada faktor lain yang memengaruhi sikap mereka.
Sensitivitas berlebihan ini bisa menciptakan siklus ketidakamanan. Semakin sering kamu berasumsi negatif, semakin defensif atau menjauh sikap kamu, yang akhirnya membuat pasangan merasa seperti harus selalu berhati-hati dalam bertindak.
"Orang yang sulit mempercayai pasangan lebih cenderung menganggap sikap pasangan yang tampak acuh, kritis, atau kurang responsif sebagai tanda nyata ketidakseimbangan dalam hubungan," ungkap para peneliti.
Salah satu cara mengatasi sulit percaya pasangan adalah dengan melatih diri untuk mencari kemungkinan penjelasan lain sebelum menarik kesimpulan.
Bertanya pada diri sendiri, "Apakah ada alasan lain di balik perilaku mereka?" Serta berbicara langsung dengan pasangan dapat membantu menghindari kesalahpahaman dan membangun kepercayaan yang lebih kuat.
Kepercayaan tumbuh dari momen-momen kecil dan memilih untuk berbagi pikiran pribadi, meminta dukungan, atau memberikan pasangan manfaat dari keraguan. Seiring waktu, momen-momen ini akan menciptakan fondasi hubungan yang saling menguatkan.
Tidak ada hubungan yang sempurna, tetapi hubungan yang kuat tidak dibangun dari kontrol atau kewaspadaan berlebihan, melainkan dari keberanian untuk menerima, mencintai, percaya satu sama lain.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Forbes.com