INDOZONE.ID - Salah satu peristiwa penting di bulan Ramadhan adalah Nuzulul Qur’an atau turunnya kitab suci Al-Qur’an.
Umat Islam perlu mengetahui sejarah, cara turunnya, dan bagaimana sejarah Nabi Muhammad saw saat menerimanya.
Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk umat manusia agar bisa membedakan mana yang hak dan batil.
Kitab suci umat Islam ini jadi mukjizat paling agung yang diterima oleh Nabi Muhammad saw.
Dengan mengetahui sejarah, cara turun, dan bagaimana Nabi Muhammad saw saat menerima Al-Qur’an, umat Islam diharapkan bisa lebih memaknai peringatan Nuzulul Qur’an.
Sejarah Peristiwa Nuzulul Qur’an
Dilansir dari Nu Online, Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui beberapa tahap. Tahapan yang pertama, yaitu Allah turunkan dari Lauh Mahfudz ke langit secara menyeluruh.
Tahapan berikutnya, Allah menyuruh malaikat Jibril as untuk menurunkannya kepada Nabi saw dengan cara berangsur-angsur (step by step).
Pada tahap ini, Al-Qur’an diturunkan sesuai kebutuhan umat Islam saat itu, baik turun sebagai hukum, respon terhadap suatu kejadian, sebagai perintah atau larangan, maupun sebagai hikayat dari umat-umat sebelumnya.
Baca Juga: 35 Kata Mutiara Ucapan Selamat Malam Nuzulul Quran 2023/1444 H
Menurut Imam Ibnu Katsir dalam salah satu karyanya, ia mengatakan bahwa Al-Qur’an pertama kali diturunkan dari langit kepada Nabi Muhammad saw bertepatan dengan malam Senin tanggal 17 Ramadhan.
Namun, ada juga yang mengatakan tanggal 24 Ramadhan.
Dengan mengacu pada pendapat Imam Ibu Katsir di atas, maka Indonesia dan negara-negara muslim lainnya memperingati malam Nuzulul Qur’an bertepatan pada malam tanggal 17 di bulan Ramadhan.
Namun, menurut sebagian ulama yang lain, Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan bertepatan dengan malam Lailatul Qadar, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Qadr ayat 1-3.
Baca Juga: FOTO: Tradisi Kenduri Nuzulul Quran di Aceh
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1000 bulan.” (QS Al-Qadr: 1-3).
Jika mengacu pada surat Al-Qadr ayat 1-3, Al-Qur’an diturunkan bertepatan dengan malam tersebut. Menariknya, kitab-kitab suci para nabi sebelumnya juga diturunkan pada bulan Ramadhan.
Lalu, apa sebenarnya hikmah yang terkandung di dalamnya? Syekh Syihabuddin Al-Husaini Al-Alusi dalam salah satu karya tafsirnya menjelaskan bahwa semua itu untuk menunjukkan kemuliaan dan keagungan Al-Qur’an.
Karena pada malam tersebut bertepatan dengan diturunkannya Al-Qur’an yang mulia, melalui malaikat Jibril yang mulia, diberikan kepada Nabi saw yang mulia, serta untuk menghormati umat yang mulia.
Jadi, bulan Ramadhan memang bisa disebut dengan bulan Al-Qur’an, karena ada bulan ini merupakan malam diturunkannya ayat pertama Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw.
Bahkan, tidak hanya Al-Qur’an, kitab-kitab suci para nabi sebelumnya pun juga diturunkan pada bulan mulia ini.
Oleh karena itu, dengan mengetahui sejarahnya, umat Islam diharapkan bisa lebih memaknai peringatan Nuzulul Qur’an dan menjaga semangat untuk membaca kitab suci Al-Qur’an.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nu Online