Selasa, 01 APRIL 2025 • 11:50 WIB

Halal Bihalal di Era Digital, Apakah Esensinya Masih Tetap Terjaga?

Author

Ilustrasi halal bihalal era digital

INDOZONE.ID - Tradisi halal bihalal merupakan salah satu budaya khas masyarakat Indonesia yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan saling memaafkan setelah Idul Fitri.

Biasanya, halal bihalal dilakukan dengan pertemuan langsung, baik di lingkungan keluarga, tempat kerja, hingga instansi pemerintahan.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, media digital dan gadget kini banyak digunakan sebagai alternatif untuk menyelenggarakan halal bihalal secara virtual.

Perubahan ini semakin terlihat sejak pandemi Covid-19, di mana pertemuan fisik menjadi terbatas dan masyarakat beralih ke komunikasi daring melalui video call, media sosial, atau pesan instan.

Baca Juga: 7 Contoh Sambutan Singkat untuk Acara Halal Bihalal Lebaran 2024

Apakah Halal Bihalal Digital Menghilangkan Esensinya?

Banyak yang mempertanyakan apakah esensi dari halal bihalal tetap bisa dijaga meskipun dilakukan secara virtual.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Komunikasi, nilai-nilai sosial dalam tradisi halal bihalal seperti saling memaafkan, menjaga hubungan baik, dan mempererat persaudaraan masih dapat dilakukan melalui media digital.

Meskipun tidak ada tatap muka langsung, komunikasi berbasis teknologi tetap mampu menghadirkan suasana kebersamaan dan kehangatan, terutama bagi mereka yang tinggal berjauhan.

Di sisi lain, ada pula pendapat bahwa halal bihalal digital tidak bisa sepenuhnya menggantikan interaksi fisik. Studi yang dilakukan oleh Journal of Computer Mediated Communication menunjukkan bahwa interaksi digital, meskipun efektif dalam menjaga hubungan, tetap memiliki keterbatasan dalam aspek ekspresi emosional, sentuhan fisik, dan suasana kebersamaan yang lebih mendalam.

Tatap muka langsung memungkinkan adanya komunikasi nonverbal yang lebih kaya, seperti jabat tangan, pelukan, dan kontak mata, yang sulit tergantikan oleh teknologi.

Baca Juga: 5 Contoh Surat Undangan Halal Bihalal, Bisa Kirim Lewat WA!

Perubahan Cara Masyarakat Merayakan Lebaran di Era Digital

Fenomena Lebaran digital menjadi tren baru dalam cara masyarakat merayakan Idul Fitri. Dengan adanya platform seperti Zoom, Google Meet, WhatsApp, dan media sosial lainnya, orang-orang tetap bisa menyampaikan ucapan selamat, meminta maaf, serta berbagi cerita dan doa tanpa harus bertemu langsung.

Bahkan, beberapa perusahaan dan instansi pemerintah mulai mengadopsi konsep halal bihalal virtual untuk tetap menjaga tradisi tanpa melanggar aturan kesehatan dan jarak sosial.

Meskipun demikian, banyak yang masih lebih memilih halalbihalal secara langsung karena memiliki makna emosional yang lebih dalam.

Hal ini sejalan dengan konsep silaturahmi fisik yang dipercaya dapat memperpanjang umur dan membawa keberkahan, sebagaimana dianjurkan dalam ajaran Islam.

Oleh karena itu, meskipun teknologi menawarkan kemudahan, tidak sedikit orang yang tetap merindukan interaksi langsung sebagai bentuk silaturahmi yang lebih bermakna.

Perkembangan teknologi tidak serta-merta menghilangkan esensi dari halal bihalal, melainkan memberikan alternatif baru dalam pelaksanaannya.

Meskipun halalbihalal digital tidak bisa sepenuhnya menggantikan pertemuan fisik, tradisi ini tetap bisa dilakukan dengan nilai yang sama, yaitu mempererat hubungan dan saling memaafkan.

Dengan semakin majunya teknologi komunikasi, masyarakat bisa lebih fleksibel dalam menjalankan tradisi ini, baik secara langsung maupun virtual, tergantung pada situasi dan kebutuhan masing-masing.

 


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Academic.oup.com, Ejurnal.ars.ac.id