INDOZONE.ID - Aksi nekat 20 pendaki ilegal, harus berakhir apes waktu mereka kepergok turun dari Gunung Merapi, pada Minggu 13 April 2025.
Mereka naik lewat jalur pendakian Selo, Boyolali, yang jelas-jelas jalur ini masih ditutup sejak 2018.
Aksi pengamanan bermula saat petugas Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menemukan kendaraan para pendaki, lalu mereka langsung pasang strategi untuk nunggu para pendaki ilegal itu turun.
Baca Juga: Viral Anggota DPRD Sumut Ribut hingga Cekik Pramugari di Pesawat, Ini Penyebabnya
Diketahui, pendaki ini datang dari berbagai daerah. Ada yang dari Sragen, Solo, Klaten, hingga Yogyakarta. Bukan cuma pelajar aja, tapi juga mahasiswa dan pekerja.
Kabarnya sih mereka udah janjian dari awal dan mulai naik sekitar jam 2 pagi, niatnya biar nggak ketahuan. Tapi sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga.
Yang bikin geleng-geleng, salah satu pendaki ternyata anggota Mapala kampus UIN Raden Mas Said Surakarta.
Dirangkum dari berbagai sumber, pihak Balai TNGM langsung gerak cepat. Mereka sudah mendatangi kampus dan ngasih surat panggilan buat pendaki yang dimaksud.
Pemeriksaan dijadwalkan di kantor Balai TNGM hari ini, Selasa 15 April 2025.
Sementara itu, semua pendaki yang diamankan lagi diperiksa polisi buat dicari tahu apa motif mereka. Tenang aja, pihak TNGM sudah konfirmasi bakal ada sanksi tegas buat pelanggaran ini.
Baca Juga: Dibayar Rp225 Juta Gara-Gara Kenalin iShowSpeed ke Kampung China, Ini Sosok Paman yang Lagi Viral
Sebagai info tambahan, aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi. Terdapat erupsi efusif dan statusnya juga Siaga.
Radius aman buat aktivitas manusia disebut antara 3 sampai 7 kilometer dari puncak.
Ingat ya, naik gunung bukan cuma soal gaya dan adrenalin, tapi juga soal tanggung jawab. Jangan sampai demi konten, kita ngelupain keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Yuk, jadi pendaki yang cinta alam dengan cara baik.
Penulis: Eliani Kusnedi
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan, Instagram @btn_gn_merapi