INDOZONE.ID - Pernah nggak sih kamu lagi ngobrol sama temen, terus kamu bilang, "Hidup itu kayak roda, kadang di atas, kadang di bawah.” Nah, tanpa sadar kamu udah pakai analogi dalam percakapan. Tapi sebenarnya, apa sih itu analogi?
Kita bakal bahas tuntas tentang analogi, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis-jenisnya, sampai contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Tenang kok, bahasanya gak bikin kamu garuk kepala, ini tentang bahasa santai kaya bahasa sehari-hari gitu.
Apa itu Analogi?
Secara gampangnya, analogi itu perbandingan. Tapi bukan sembarang banding-bandingin ya. Analogi ngebandingin dua hal yang beda tapi punya kemiripan dalam satu sisi tertentu. Tujuannya? Biar kita lebih mudah paham sama sesuatu yang awalnya mungkin terasa asing atau rumit.
Dalam dunia bahasa, analogi bisa bantu kita memahami konsep baru dengan cara membandingkannya sama hal yang udah familiar. Misalnya kayak gini “Otak itu kayak komputer. Kalau kepenuhan data, bisa nge-hang juga.” Nah, dari situ kita jadi ngerti kan kalau otak punya keterbatasan juga, sama kayak komputer? Itulah analogi.
Baca Juga: Kehabisan Ide untuk Menulis Konten? Ini Cara buat Dapat Inspirasi
Ciri-Ciri Analogi
Supaya kamu makin jago ngenalin analogi, nih beberapa ciri-cirinya
- Membandingkan dua hal yang punya kemiripan meskipun beda, tapi ada benang merahnya.
- Biasanya pakai kata-kata perbandingan kayak: seperti, laksana, bagaikan, sebagaimana, seolah, layaknya.
- Ada satu hal yang udah kita kenal, satu lagi yang dijelaskan lewat perbandingan itu.
Jadi, nggak cuma asal nyambungin dua hal aja, ya. Ada logikanya juga.
Jenis-Jenis Analogi
Kalau ngomongin analogi, ternyata dia juga punya “keluarga besar”. Yang penting, tau dulu deh dua jenis analogi ini deh:
1. Analogi Induktif
Jenis ini muncul dari dua fenomena yang punya prinsip mirip. Nah, dari situ ditarik kesimpulan kalau apa yang berlaku di A, juga bakal berlaku di B. Tapi ingat, ini nggak universal ya. Pokoknya, kesimpulan ini nggak bisa dipake buat semua kondisi, ya.
Contoh rumus simpelnya gini A punya sifat X, terus B punya sifat X, dan A punya sifat Y maka B mungkin juga punya sifat Y. Contoh kaya gini “Kucing dan harimau sama-sama hewan karnivora. Kalau kucing bisa dilatih buang air di tempatnya, mungkin harimau juga bisa dilatih (dalam kondisi tertentu).”
2. Analogi Deklaratif
Kalau yang ini lebih ke menjelaskan hal yang masih samar atau susah dimengerti, pakai bantuan hal lain yang udah familiar. Kamu pernah guru fisika bilang kaya gini “Listrik mengalir dalam kabel seperti air yang mengalir dalam pipa.”, jadi listrik itu kaya air mengalir ke pipa, nah pipa itu sama dengan dengan kabel kaya perbandingan gitu.
Nah, karena kita udah ngerti gimana air ngalir, kita jadi lebih kebayang cara kerja listrik, walaupun nggak keliatan.
Baca Juga: Sering Ngerasa Buntu Saat Menulis? Ini Tips Atasi Writer’s Block
Hubungan Kausal dalam Penalaran
Oke, ini bukan analogi sih, tapi masih nyambung sama cara berpikir. Hubungan kausal itu hubungan sebab-akibat. Kayak gini "karena hujan deras, jalanan jadi banjir" ini bisa dibalik loh kaya gini "jalanan banjir mungkin tadi hujan deras".
Kadang, hubungan ini bisa dilihat dari sebab ke akibat, akibat ke sebab, atau akibat ke akibat yang lainnya.
Gaya berpikir kayak gini juga sering muncul bareng analogi, karena kita suka menyimpulkan sesuatu dari kejadian yang mirip atau berurutan.
Kenapa Penting Belajar Analogi?
Sadar nggak sih, hidup kita tuh penuh dengan analogi? Dari mulai bagaimana cara untuk memahami pelajaran, ngobrol santai sama temenmu, sampai kamu bikin konten kreatif di media sosial. Analogi ini bikin komunikasi menjadi lebih ngena, relatable dan pasti gampang dipahami.
Apalagi kalau kamu suka nulis, presentasi, atau kerja di dunia kreatif, kemampuan bikin analogi yang pas bisa jadi senjata utama buat menaklukkan audiens.
Nah, jadi intinya analogi itu cara keren buat menjelaskan atau memahami sesuatu lewat perbandingan yang logis.
Dengan tahu jenis-jenis dan cara kerja analogi, kamu bisa jadi lebih jago dalam berpikir kritis, menyampaikan ide, dan bahkan bikin konten yang lebih menarik!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia