Selasa, 03 JUNI 2025 • 13:04 WIB

Ade Chintya: Dari Pecinta Diecast ke Tamu Istimewa Fuji 24 Hours

Author

INDOZONE.ID - Hobi seringkali dianggap sekadar pengisi waktu luang. Namun bagi Ade Chintya, hobi mengoleksi diecast atau miniatur mobil bukan hanya sekadar kesenangan pribadi melainkan gerbang menuju pengalaman luar biasa yang membawanya hingga ke lintasan balap legendaris Jepang, Fuji Speedway.

Ade Chintya di Fuji Speedway (dok. Ade Chintya)

Pada akhir Mei 2025, Ade Chintya menjadi salah satu Key Opinion Leader (KOL) asal Indonesia yang diundang langsung oleh POP RACE, sebuah brand diecast premium berbasis Asia, untuk menghadiri Fuji 24 Hours, salah satu ajang balap paling prestisius dalam kalender Super Taikyu. Ia bergabung bersama KOL internasional lainnya dari Kanada, Singapura, dan Australia, menunjukkan bahwa komunitas diecast kini telah menjadi jaringan global yang saling terhubung erat melalui semangat otomotif.

POP RACE dan Jejak Sang Pendiri di Dunia Balap

Marchy Lee pembalap senior (dok. Ade Chintya)

Yang membuat pengalaman ini semakin istimewa adalah sosok di balik POP RACE sendiri. Brand ini bukan sekadar perusahaan pembuat miniatur mobil, tetapi lahir dari tangan dingin seorang pembalap senior, Marchy Lee. Marchy adalah nama besar dalam dunia motorsport Asia. Ia memulai karier balapnya di usia sebelas tahun dan telah malang melintang di berbagai kompetisi bergengsi, termasuk di Jepang dan Hong Kong.

Dengan latar belakang tersebut, tak heran jika POP RACE memiliki visi yang berbeda dari brand diecast lainnya: menciptakan produk yang tidak hanya presisi dari segi bentuk, tetapi juga sarat nilai emosional dan historis dari dunia balap nyata.

Baca Juga: Sulap Diecast Mobil INDOZONE Karya Atyd, Profesional Diecast Customizer Bikin Visual Lebih Realistis

POP RACE ini bukan brand biasa. Pendiri sekaligus owner-nya memang pembalap, dan beliau ingin agar mobil-mobil yang pernah atau sedang bertarung di lintasan, bisa dimiliki dalam bentuk diecast. Detailnya gila, dan buat kami yang kolektor, itu berasa banget,” ungkap Ade.

Fuji Speedway: Balapan, Dedikasi, dan Dinginnya Tenda

Diecast Pop Race (dok. Ade Chintya)

Ajang Fuji 24 Hours sendiri merupakan magnet bagi para pecinta otomotif dunia. Digelar pada 30 Mei hingga 1 Juni 2025 di Fuji Speedway, Oyama, Jepang, event ini mempertemukan berbagai kelas kendaraan dalam satu kompetisi maraton 24 jam yang ekstrem dimulai pukul 15.00 sore dan berakhir tepat sehari kemudian.

Antusiasme penonton sangat tinggi. Tak sedikit dari mereka rela bermalam di tenda, menahan dinginnya suhu 12 derajat Celsius, demi menyaksikan detik demi detik balapan dari jarak dekat. “Gila sih! Bahkan ada yang bawa tenda sendiri, tidur di sana demi bisa nonton balapan terus-terusan. Ini bukan cuma event, ini budaya,” cerita Ade.

POP RACE tak hanya datang sebagai pengamat. Mereka menurunkan Mercedes AMG GT4 yang dibalut dengan livery Eva RT Test Type 01 sebuah desain yang langsung menarik perhatian. Menariknya, mobil ini juga diproduksi sebagai diecast skala 1:64. Versi prototipe-nya dipamerkan secara eksklusif di lokasi, menegaskan filosofi POP RACE bahwa setiap mobil balap punya cerita, dan setiap cerita bisa dimiliki.

Bukan Sekadar Penonton, Tapi Bagian dari Keluarga POP RACE

KOL Internasional yang diundang POP RACE (dok. Ade Chintya)

Bagi Ade, undangan ini bukan hanya pengakuan terhadap eksistensinya sebagai konten kreator otomotif, tetapi juga validasi terhadap perjalanan hobinya selama ini. Ia kini menjadi bagian dari grup internal POP RACE, bersama para KOL yang bertugas sebagai jembatan antara brand dan komunitas kolektor di negara masing-masing.

Aku enggak nyangka sih bisa ke Jepang tahun ini. Dari awal rasanya kayak enggak mungkin. Tapi karena hobi, karena ketekunan main diecast dan bikin kontennya, akhirnya malah dapet kesempatan ke sini. Dan enggak cuma nonton, tapi benar-benar jadi bagian dari tim mereka,” ujar Ade.

Selama di Jepang, Ade juga menghadiri sesi khusus di mana POP RACE memperkenalkan berbagai produk diecast yang akan dirilis ke pasaran. Ia diberi akses awal terhadap prototipe dan diajak berdiskusi soal desain, feedback, hingga potensi kolaborasi konten ke depannya. Dalam momen itulah, ia merasa benar-benar dianggap bagian dari proses kreatif dan bisnis POP RACE.

Buat aku pribadi, ini bukan cuma soal ‘keren bisa ke Jepang’ ya. Tapi ini pengakuan kalau passion dan kerja keras aku selama ini dihargai. POP RACE ngajak aku bukan karena followers doang, tapi karena mereka tahu aku memang cinta sama dunia ini,” tambahnya.

Dari Miniatur ke Lintasan Nyata: Inspirasi Buat Komunitas

Kisah Ade Chintya adalah gambaran nyata bagaimana hobi bisa berkembang menjadi pengalaman lintas batas. Dari kamar koleksi kecilnya di Indonesia, kini ia melangkah ke garasi mobil balap sungguhan di Fuji Speedway.

Perjalanan ini tentu menjadi inspirasi bagi komunitas diecast dan pecinta otomotif lainnya di Indonesia. Bahwa di balik kesederhanaan sebuah hobi, tersimpan potensi besar yang bisa membuka jalan menuju peluang yang tak pernah terbayangkan.

Baca Juga: Bukan Cuma Cowok, Ternyata Ada Lho Cewek yang Hobi Mengoleksi Diecast

Bergabung dengan POP RACE itu bukan hal sepele. Mereka benar-benar selektif. Tapi ini membuktikan, asal kita konsisten dan genuine, akan ada jalannya. Ini baru awal. Setelah Fuji, kemungkinan akan ada event-event lain yang melibatkan kami juga,” pungkas Ade.

Dalam dunia yang serba digital dan cepat seperti sekarang, terkadang kita lupa bahwa hobi tetap punya tempat penting sebagai pelipur, penghubung, dan bahkan jembatan menuju peluang luar biasa. Apa yang dilakukan Ade Chintya bersama POP RACE di Fuji Speedway bukan hanya sekadar jalan-jalan atau liputan event balap, tapi sebuah narasi tentang bagaimana mimpi kecil bisa berderu kencang di lintasan nyata, sejajar dengan suara mesin AMG GT4 yang melaju tanpa henti.



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan