Parkinson adalah penyakit saraf yang memburuk secara bertahap dan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasikan gerakan tubuh. Akibatnya, penderita kesulitan mengatur gerakan tubuhnya, termasuk saat berbicara, berjalan, dan menulis.
Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang yang sudah berusia 60 tahun ke atas. Akan tetapi, penyakit ini juga bisa terjadi pada orang muda, meski hal itu sangat jarang.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di Italia dan Inggris melakukan analisis aktivitas seksual dan perkembangan penyakit pada 355 pengidap parkinson.
Hasilnya, mereka menemukan pasien pria di tahap awal yang aktif secara seksual memang mengalami perkembangan penyakit yang lebih ringan. Selain itu, dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif, kehilangan keterampilan motorik serta gejala penyakit lainnya cenderung lebih tidak terlihat.
Penelitian ini tidak membuktikan aktivitas seksual berhubungan dengan berkurangnya gejala. Oleh karena itu, para penulis dari kelompok studi PRIAMO ini menyarankan agar dokter yang menangani pasien parkinson juga menanyakan tentang kehidupan seks mereka.
Sayangnya, penelitian ini tidak mewakili wanita, karena untuk menjadi subjek penelitian ini seorang pasien harus aktif secara seksual pada tahun-tahun sebelumnya dan banyak wanita yang tidak aktif.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa seks dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah dan bahkan dapat meningkatkan harapan hidup.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: