Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan sindrom savant. Orang-orang dengan kondisi sindrom savant umumnya akan mengalami disabilitas mental.
Meski begitu, mereka merupakan orang-orang yang sangat jenius. Sindrom savant memiliki kemampuan atau keahlian dalam suatu bidang tertentu yang selalu berada di atas batas normal. Misalnya saja kemampuan luar biasa dalam bidang seni, musik, daya ingat, atletik, navigasi, komputer maupun matematika.
Padahal, sebenarnya mereka cenderung memiliki IQ yang sangat rendah. Umumnya sindrom savant muncul sejak lahir, namun ada juga yang mendapatkan sindrom savant setelah mengalami cedera atau akibat pernyakit lainnya. Terdapat sebuah kasus di mana seorang anak berusia sembilan tahun secara tiba-tiba menjadi sangat cerdas dalam bidang mekanik.
Hal ini terjadi setelah ia mengalami luka tembak pada bagian kepala. Luka tembak ini menyebakan kelumpuhan pada sebagian tubuhnya, serta kerusakan permanen pada indera penglihatan dan pendengarannya. Kemudian, sindrom savant dan orang-orang autistik yang berbakat seringkali dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan.
Meski orang-orang dengan kondisi autistik memiliki kemungkinan untuk menjadi andal dalam bidang tertentu, tetap saja kemampuan orang dengan kondisi sindrom savant jauh lebih ektrem. Kamu perlu mengetahui bahwa tidak semua orang dengan kondisi autisme pasti memiliki sindrom savant juga. Sebab, sindrom savant adalah kondisi yang sangat langka.
Meski sangat jenius, sindrom savant seringkali tidak bisa membuat kondisi pemiliknya menjadi jauh lebih baik. Sebab, mereka sangat unggul hanya pada satu bidang yang tidak terlalu sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan, kemampuan pemilik sindrom savant mungkin saja akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Apalagi jika mereka tidak diberikan fasilitas untuk meningkatkan kemampuannya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: