Senin, 10 JANUARI 2022 • 15:20 WIB

5 Kumpulan Dongeng Anak Sebelum Tidur dengan Cerita Menarik

Author

Ilustrasi dongeng sebelum tidur (kathakids.com)

Membacakan dongeng merupakan aktivitas yang sangat baik dilakukan orang tua kepada anaknya yang masih kecil.

Mendongengkan anak sebelum tidur, sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan penggunaan kosakata si kecil.

Bukan itu saja, membaca dongeng sebelum tidur juga dapat melatih imajinasi dan kreativitas anak, serta mempertajam daya ingatnya.

Ditambah lagi, dongeng sebelum tidur umumnya mengandung pesan moral yang mampu mendidik anak menjadi pribadi lebih baik.

Dongeng Sebelum Tidur

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini Indozone bagikan deretan dongeng sebelum tidur untuk anak dengan cerita yang lucu, romantis, dan bermakna.

1. Singa dan Tikus

 

Singa dan Tikus (kathakids.com)

Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor singa, sang Raja Hutan yang gagah dan perkasa. Ia sangat ditakutkan semua makhluk di hutan.

Suatu hari singa sedang tidur. Tanpa sengaja, ia terbangun karena mendengar suara seekor tikus yang lagi bermain di dekatnya.

Tikus yang tersadar telah membangunkan singa, berusaha kabur melarikan diri. Namun sayang, singa langsung menangkapnya.

"Berani-beraninya kau mengganggu tidurku!" bentak singa.

"Ma...Ma...Maafkan aku, Tuan. Saya tidak bermaksud begitu. Saya tidak sengaja masuk ke sini. Tolong maafkan aku, Tuan," pinta tikus ketakutan.

"Diam! Kau pikir aku akan memaafkanmu begitu saja? Aku menjadikanmu santapan makan malamku! Hahaha," ucap singa.

"Aku mohon, Tuan! Aku berjanji akan membantumu jika engkau melepaskanku. Lagi pula, tubuhku yang kecil ini tidak akan membuatmu kenyang," jawab tikus.

"Mana mungkin kau menolongku dengan tubuhmu yang mungil itu. Tapi baiklah, aku akan melepaskanmu karena memakanmu tidak membuat perutku kenyang," kata singa.

Tikus pun berterima kasih telah dibebaskan singa. Ia bergegas pergi dan berjanji tidak akan kembali ke wilayah tersebut.

Beberapa hari kemudian, singa berjalan-jalan di tengah hutan. Namun tiba-tiba, kakinya menyandung tali dan tubuhnya terjerat jaring perangkap.

"Siapapun, tolong aku! Lepaskan aku dari jeratan tali perangkap ini!" teriak singa.

Suara singa yang menggelegar, terdengar oleh seisi hutan, termasuk si tikus. Tikus pun segera berlari menemui singa untuk menolongnya.

Sesampainya di sana, tikus langsung menggigit jaring perangkap, dan satu persatu tali mulai putus. Singa akhirnya terbebas dari jebakan itu.

"Terima kasih telah menolongku, tikus. Benar katamu, tubuhmu memang kecil, tetapi kamu bisa menyelamatkanku," ucap singa.

"Baik, Tuan. Ini sudah menjadi kewajibanku membalas kebaikanmu karena engkau pernah membebaskanku," jawab tikus.

Setelah kejadian itu, singa dan tikus pun berteman baik. Sang Raja Hutan kini menjadi ramah kepada semua hewan yang ada di hutan.

Dongeng sebelum tidur berjudul Singa dan Tikus ini, mengandung pesan moral bahwa kita tidak boleh memandang rendah dan meremehkan orang lain.

Karena bisa saja suatu saat, kita membutuhkan bantuan orang tersebut. Jadi, senantiasalah berbuat kebaikan.

2. Kelinci dan Kura-Kura

 

Kelinci dan Kura-Kura (peters.com)

Di sebuah hutan, hiduplah seekor kelinci sombong karena bisa berlari paling cepat dibandingkan hewan-hewan lainnya.

Suatu hari, di hutan sedang diadakan pertandingan lari untuk para hewan. Tentu saja, kelinci mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba tersebut.

Ternyata, kelinci akan lomba lari dengan lawannya seekor kura-kura yang berjalan sangat lambat.

Kelinci pun menertawakan kura-kura, karena ia sangat yakin kura-kura akan kalah dan ia akan memenangkan perlombaan itu.

Pertandingan pun dimulai. Dengan satu loncatan, kelinci dengan cepat menghilang dari pandangan mata.

Sementara kura-kura melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah sambil menatap lurus pada jalan di depannya.

Kelinci yang berlari kencang akhirnya sampai di dekat garis finish. Ia melihat ke belakang, kura-kura masih saja tertinggal.

"Kura-kura sangat lamban. Saya sudah di depan, dia masih jauh di belakang. Lebih baik saya beristirahat sebentar di bawah pohon ini," ungkapnya.

Kelinci pun tertidur lelap. Tanpa disadari, beberapa menit kemudian, kura-kura sudah sampai di depan kelinci.

Kura-kura terus berjalan melewatinya menuju garis finish. Ketika terbangun, betapa terkejutnya kelinci melihat kura-kura tiba di garis finish.

Kura-kura pun berhasil menjadi pemenang lomba lari mengalahkan kelinci karena tertidur di bawah pohon.

Kisah kelinci dan kura-kura merupakan dongeng anak sebelum tidur yang mengajarkan bahwa kita tidak boleh bersikap sombong.

Karena kesombongan akan membawa kita kepada hal-hal yang tidak baik dan merugikan diri sendiri.

3. Kancil dan Buaya

 

Kancil dan buaya (pinterest.com)

Suatu hari, seekor kancil yang cerdik sedang berjalan-jalan menyusuri hutan untuk menghirup udara segar.

Setelah berkeliling, ia pun merasa lapar dan perutnya keroncongan. Si kancil pun ingin menikmati mentimun yang letaknya berada di seberang sungai.

Saat hendak menyeberang sungai, tiba-tiba terdengar suara kecipak dari dalam sungai. Ternyata sungai itu penuh dengan buaya.

Si kancil pun mencari cara agar bisa melewati sungai tersebut dengan selamat, tanpa dimakan buaya. Ia pun menghampiri buaya.

"Hai buaya, aku punya banyak daging segar, apakah kau sudah makan?" tanya kancil berpura-pura.

"Benarkah itu? Aku dan teman-temanku memang belum makan siang. Ikan-ikan entah pergi ke mana, sehingga kami tidak punya cukup makanan," ucap buaya.

"Sekarang panggil teman-temanmu lalu berbarislah, supaya aku bisa menghitung jumlah kalian untuk membagikan daging dengan rata," kata kancil polos.

Tak lama kemudian, keluarlah buaya lainnya secara bersamaan. Mereka pun berbaris dengan rapi di sungai.

Kancil kemudian meloncat-loncat di atas punggung buaya sambil menghitung, "Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan."

Begitu sampai di seberang sungai, buaya pun berkata, "Mana daging segar untuk makan siang kami?"

Kancil langsung tertawa terbahak-bahak, "Betapa bodohnya kalian, bukankah di tanganku tidak ada daging sepotong pun? Sebenarnya aku hanya membutuhkan jembatan untuk menyebrangi sungai ini, dan kalianlah yang kujadikan jembatan." 

Si kancil lalu segera pergi mencari mentimun, meninggalkan buaya-buaya yang marah karena ditipu olehnya.

Cerita dongeng sebelum tidur ini mengajarkan kita agar terus meningkatkan pengetahuan, supaya kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan.

4. Angsa bertelur emas

 

Angsa bertelur emas (moralstories.top)

Di sebuah desa yang tentram, tinggallah seorang petani. Suatu hari, ia menemukan seekor angsa dan memutuskan untuk merawat angsa tersebut.

Keesokan harinya, petani sangat terkejut melihat angsa yang dipeliharanya mengeluarkan telur emas.

Untuk memastikan kemurnian emas tersebut, petani pun segera membawa telur-telur itu ke penjual emas yang ada di pasar.

Sesampainya di pasar, penjual emas mengakui keaslian telur emas itu dan berniat membelinya dengan harga mahal.

Sejak saat itu, angsa ajaib tersebut terus-menerus menelurkan emas. Petani pun hidup nyaman dan berkecukupan.

Namun, petani tak pernah puas. Ia ingin menjual telur emas lebih banyak agar ia cepat kaya raya. Hingga suatu hari ia menemukan sebuah ide.

"Aku akan menyembelih angsa itu untuk mengeluarkan semua telur emas yang ada di perutnya," ucapnya.

Ia pun membelah perut angsa tersebut. Akan tetapi, bukan telur emas yang ditemukannya, melainkan daging dan darah.

Petani ini sangat menyesal atas perbuatannya. Kini, angsa itu telah mati. Tidak ada lagi telur emas yang diperoleh petani untuk menopang kehidupannya.

Cerita dongeng sebelum tidur ini mengajarkan kita agar tidak menjadi orang yang serakah dan selalu bersyukur atas apa yang telah diperoleh.

5. Cinderella

 

Cinderella (pinterest.com)

Alkisah, hiduplah seorang anak perempuan yang cantik dan baik hatinya bernama Cinderella.

Sejak tinggal bersama ibu tiri dan kedua kakak tirinya, Cinderella diperlakukan tidak baik dan diberikan tugas rumah yang sangat banyak.

Sedangkan ibu tiri dan kedua kakak tirinya hanya bersantai, sambil menyuruh Cinderella membersihkan rumah.

Suatu hari, pangeran di negeri tempat mereka tinggal, menggelar sebuah pesta untuk mencari seorang istri.

Semua wanita di negeri tersebut diundang, termasuk Cinderella dan kedua kakak tirinya. Sayangnya, Cinderella tidak dibolehkan ikut oleh ibu tirinya.

Hari yang dinanti pun tiba. Kedua kakak tiri Cinderella berdandan secantik-cantiknya dan mengenakan gaun yang sangat bagus.

Tak lama, mereka semua pun berangkat ke istana, meninggalkan Cinderella yang hanya bisa menangis di kamarnya.

"Aku ingin ke istana, tetapi aku tidak bisa pergi dengan baju kotor seperti ini," ucapnya lirih.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Cinderella, berhentilah menangis."

Suara tersebut berasal dari seorang peri yang menatap Cinderella dan tersenyum ke arahnya.

"Cinderella, aku akan membuatkan gaun mewah dan sepatu kaca untukmu. Pergilah ke istana dan bawalah empat ekor tikus dan dua ekor kadal ini," ucap sang peri.

Ternyata tikus-tikus tadi berubah menjadi empat ekor kuda, dan kadal-kadal berubah menjadi dua kusir.

Peri pun kembali menyulap sebuah labu kuning menjadi kereta kencana, yang menjadi kendaraan Cinderella menuju istana.

Sebelum pergi, sang peri berpesan, "Cinderella, pengaruh sihir ini akan lenyap setelah lonceng pukul dua belas malam berhenti. Karena itu, pulanglah sebelum lewat tengah malam."

Setibanya di istana, semua mata pengunjung tertuju pada Cinderella yang cantik dan anggun.

Sang pangeran juga terkagum-kagum menghampiri Cinderella. Ia pun mengajak Cinderella berdansa.

Karena bahagia berdansa dengan pangeran, Cinderella lupa pesan sang peri. Jam mulai menujukkan pukul 12 malam, dan lonceng pun berdentang.

"Maaf, Pangeran saya harus segera pulang,” kata Cinderella sambil berlari ke luar istana menuju kereta.

Akibat lari terburu-buru, sepatu kaca Cinderella terlepas dari kakinya. Sepatu itulah yang ditemukan pangeran di halaman istananya.

Pangeran yang telah jatuh cinta pada Cinderella, meminta para pengawal mencari Cinderella ke seluruh pelosok negeri.

Semua gadis diminta mencoba sepatu kaca tersebut untuk mencocokkannya dengan kaki mereka.

Sampai akhirnya para pengawal tiba di rumah Cinderella. "Kami mencari gadis yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini,” kata para pengawal.

Kedua kakak tiri Cinderella pun mencoba sepatu tersebut, akan tetapi sepatu itu terlalu kecil di kaki mereka.

Pengawal yang melihat Cinderella, memintanya menjulurkan kaki untuk mencoba sepatu tersebut. Ternyata, sepatu tersebut sangat pas di kaki Cinderella.

Akhirnya Cinderella menikah dengan pangeran. Mereka pun tinggal di istana dan hidup bahagia.

Dongeng anak sebelum tidur ini mengandung pesan moral agar kita selalu bersabar saat menghadapi cobaan dan jangan berputus asa.


Itulah kumpulan dongeng sebelum tidur untuk anak dengan cerita yang lucu, romantis, dan bermakna. Selamat tidur, semoga mimpi indah ya!

Artikel Menarik Lainnya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: