Jumat, 14 JANUARI 2022 • 17:49 WIB

Peneliti Ungkap Pria Bujang Lebih Rentan Kena Penyakit, Kok Bisa Ya?

Author

Ilustrasi pria single (Unsplash/jeffbergen)

Menjadi single atau membujang memang pilihan hidup masing-masing orang. Namun, tahukah kamu pilihan membujang justru berisiko mendatangkan penyakit, loh.

Mengutip dari Reader's digest, studi terbaru yang menganalisa 4.835 sampel darah pria dan wanita berhasil mengungkap adanya perbedaan tingkat risiko penyakit terhadap orang yang membujang dan yang tidak. 

Peneliti juga melihat hubungan yang dijalani seperti sudah putus atau bercerai atau hidup sendiri. Hasilnya, pria yang telah bercerai atau hidup sendiri selama bertahun-tahun memiliki tingkat peradangan yang paling tinggi. Namun, pada wanita, efek ini tidak ditemukan.

Selain itu, ahli kardiovaskular dari Peter Libby menjelaskan bahwa hidup sendiri berkaitan erat dengan kesepian. Kondisi ini tentu dapat meningkatnya hormon stres sehingga memicu peradangan di sistem saraf.

"Kami telah menemukan hubungan yang signifikan antara putusnya hubungan atau bertahun-tahun hidup sendiri dengan peradangan pada pria. Pada wanita, kami tidak menemukan efek seperti itu," kata peneliti Karolina Davidsen.

Ia menjelaskan peradangan merupakan awal kemunculan penyakit kronis. Peradangan di sel atau organ yang tidak ditangani dapat merusak organ dan berkembang menjadi penyakit.

Tak hanya itu, peradangan juga merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung dan kanker. Kondisi ini snagat meningkatkan risiko kematian dini.

Namun, solusi untuk masalah ini tidak harus dengan memiliki pasangan dan menikah. Para bujang disarankan untuk meningkatkan gaya hidup sehat dan banyak bersosialisasi untuk mengurangi kesepian dan stres yang terjadi karena hidup sendiri.

Selain itu mereka juga disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur dan istirahat yang cukup.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: