Sebuah hubungan harusnya membawa dampak positif dan membuat hidup kita bahagia. Namun jika yang terjadi sebaliknya, hati–hati mungkin dia yang kamu cintai bukanlah orang yang tepat.
Bisa jadi kamu dan dia justru terjebak dalam sebuah hubungan yang toxic. Kalian tidak sadar hubungan yang dibangun malah mendatangkan penderitaan, baik bagi satu pihak ataupun keduanya.
Baca juga: Gak Cuma Tidur, 4 Kegiatan Ini juga Asyik Dilakukan saat Hujan Turun
Sebenarnya hubungan yang toxic sangat mudah dikenali. Kuncinya ada di kondisi mental.
Ketika merasa kesehatan mentalmu semakin memburuk, sudah sepatutnya waspada karena bisa jadi pasanganmu adalah penyebabnya. Kamu harus mengetahui red flag dalam hubungan agar tidak terjebak terus-terusan sebab cinta juga tidak boleh terlalu kelewatan.
Nah mengutip dari Pinkvilla, ini 3 tanda jika pasanganmu sudah terlalu merusak mental dan membawa pengaruh buruk.
1. Kamu jadi gak percaya diri
Jika diingat-ingat, dulu kamu adalah orang yang percaya diri. Namun, sejak menjalin hubungan dengannya, kamu mulai mempertanyakan setiap tindakan dan melangkah dengan penuh keraguan.
Kamu sadar kepercayaan dirimu yang dulu perlahan-lahan mulai menghilang. Namun kamu pun bingung bagaimana hal itu bisa terjadi.
Di satu sisi dia selalu membuatmu merasa buruk atau terus-menerus mengabaikanmu. Dia mungkin juga terus meyakinkan, bahwa kamu tidak berharga tanpanya.
2. Kamu merasakan tekanan untuk berubah
Perilaku pasangan membuat kamu merasa tidak cukup baik dan selalu takut kehilangannya.
Akibatanya, kamu merasa selalu perlu melakukan yang terbaik hingga mengubah apa pun dalam dirimu hanya untuk membuatnya tidak pergi.
Ingatlah, bahwa perubahan tidak selalu menjadi lebih baik, terutama jika itu membuat kamu tertekan. Jadi, pastikan kamu tidak kehilangan diri sendiri dalam upaya untuk membuatnya tetap bersamamu.
3. Kamu sering merasa bersalah
Pasangan yang beracun juga mungkin merusak kesehatan mental dengan membuat kamu merasa bersalah sepanjang waktu. Misalnya, dia mungkin berkata bahwa kamu harus berbuat lebih banyak untuk mendukungnya dan menuntutmu untuk selalu ada.
Namun perlu diingat, pasangan memang harus saling mendukung satu sama lain, tetapi setiap orang juga bertanggung jawab penuh atas hidup dan masalahnya masing-masing.
Jadi, kamu tidak perlu merasa bersalah atas ketidakmampuan seseorang menyelesaikan masalahnya.
Tinggalkan orang seperti ini. Jangan sampai hidupmu yang hancur hanya karena memperbaiki hidupnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: