Minggu, 04 SEPTEMBER 2022 • 17:08 WIB

Heboh SPBU Vivo Jual BBM Lebih Murah dari Pertamina, Siapa Pemiliknya Ya?

Author

SPBU Vivo yang menjual harga BBM murah dibanding Pertalite. (Instagram/@supri.supriyanto78)

Saat Pemerintah menetapkan harga BBM naik per Minggu (3/9/2022) terdapat pemandangan yang cukup signifikan di mana masyarakat beralih dari SPBU Pertamina ke SPBU swasta, SPBU Vivo.

Terpantau dari akun Instagram @merekamjakarta tampak masyarakat beralih mendatangi dan meramaikan SPBU Vivo yang rupanya menjual Revvo 89 dengan harga yang lebih rendah dari BBM Pertamina jenis Pertalite yaitu Rp8.900 per liternya.

Baca Juga: Heboh! SPBU di Banyuwangi Jual Pertalite Dicampur Air, Puluhan Kendaraan Seketika Mogok

Lantas, siapa pemilik SPBU Vivo ini?

Dikutip dari situs resminya, SPBU Vivo sendiri merupakan produk dari PT Vivo Energy Indonesia yang menjadi anak perusahaan Vitol Group dan bergerak di sektor hilir minyak dan gas bumi yang telah resmi menjual BBM pada tahun 2017 lalu.

Untuk kantor perusahaan resminya di Indonesia, Vivo Energy Indonesia berada di Gama Towe, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Perusahaan ini berekspansi langsung dengan membangun bisnis SPBU Vivo dan berkompetisi dengan Pertamina maupun SPBU swasta lainnya.

Vitol Group sendiri menjadi salah satu perusahaan terbesar yang menyalurkan BBM secara pasar global. Yakni dengan pendapatan 279 Miliar Dollar AS.

Perusahaan ini memiliki jaringan lebih dari 40 negara di tahun 2020 yang menjadi perusahaan multinasional dan memperdagangkan 367 Juta Ton minyak mentah dan produk turunannya.

Meski masih memiliki nilai RON 89, namun jenis BBM Revvo 89 ini tak kalah jauh dengan kualitas yang dimiliki oleh BBM jenis Pertalite yang dijual oleh Pertamina yang memiliki nilai 90.

Namun, dengan harga Pertalite yang sudah naik menjadi Rp 10.000 per liternya, harga Revvo 89 tentunya akan menghasilkan selisih harga senilai Rp 1.100 per liter.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: