Kamis, 06 OKTOBER 2022 • 15:35 WIB

Punya Jasa Besar, Prof Bambang Wibawa Guru Besar UI Terima Penghargaan Kemenlu Jepang

Author

Prof Dr Bambang Wibawa menerima pengharggan dari Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Kanasugi Kenji. (Indozone.id)

Prof. Dr. Bambang Wibawarta Guru Besar Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) terima penghargaan dari Kementerian Luar Negeri Jepang tahun 2022 (Reiwa 4).

"Profesor Bambang merupakan pakar terkemuka studi budaya Jepang di Indonesia. Dia menerjemahkan literatur oleh Mori Ogai. Dan, Anda tahu, untuk Indonesia, itu memberikan kontribusi yang besar dalam memperkenalkan budaya Jepang di negara ini," kata Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Kanasugi Kenji, Kamis (6/10/2022).

Pemberian penghargaan pada Bambang Wibawa tersebut dilakukan secara khikmat di kediaman Dubes Jepang di Jalan Daksa, Jakarta.

Menurut Kanasugi Kenji penghargaan tersebut diberikan atas kontribusinya dalam peningkatan penelitian Jepang di Indonesia.

Prof Dr Bambang Wibawa bersama keluarga menerima pengharggan dari Duta Besar Jepang untuk Kanasugi Kenji. (Indozone.id)

 

Baca juga: Asik! Mulai 11 Oktober Jepang Izinkan Wisatawan Masuk Bebas Visa

Prof. Bambang Wibawa merupakan salah seorang peneliti terkemuka pada bidang kebudayaan Jepang di Indonesia.

Dia telah menerjemahkan berbagai buku ‎karya sastra Mori Ogai dan Akutagawa Ryunosuke kedalam bahasa Indonesia, serta berkontribusi pada ‎penyebaran budaya Jepang.

Tidak hanya itu, dia juga mendirikan ‎dan menjadi ketua Forum Kerjasama Indonesia Jepang (FKIJ) pada tahun 2016.

Melakukan penelitian bersama ‎mengenai Jepang tanpa batas bidang, serta meningkatkan presentasi studi di Jepang.

Foto bersama saat Prof Dr Bambang Wibawa terima pengharggan dari Kemenlu Jepang di kediaman Duta Besar Jepang di Jakarta. (Indozone.id)

 

Setelah menjabat sebagai Ketua Pusat Studi Jepang (PSJ) di Universitas Indonesia ‎pada tahun 2006, mendatangkan investasi dari pihak swasta, melakukan penerapan sistem pencarian koleksi ‎buku secara daring, serta memperkuat fungsi perpustakaan demi keberlanjutan pengoperasian PSJ.

Prof. Bambang menyebut bahwa penghargaan yang diterimanya tidak hanya sebagai bentuk pencapaian pribadi tapi juga untuk institusinya Universitas Indonesia yang menjadi tempatnya bekerja dan mengabdi.

“Tentu sangat gembira, dalam arti kontribusi terhadap hubungan baik antara Indonesia-Jepang. Oleh karena itu hubungan antara kedua negara harus terus dipupuk. Jepang banyak membantu kita, begitu juga kita kerjasama dengan pihak Jepang banyak sekali," katanya.

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang yang telah memasuki usia 65 tahun, diharapkan bisa terus ditingkatkan. Apalagi kedudukan Jepang masuk negara dengan tingkat ekonomi terbesar ke-3 di dunia.

Selama ini banyak bidang kerjasama yang telah dijalin antara kedua negara, seperti ekonomi, perdagangan, perindustrian hingga budaya.

Hubungan kerjasama saling menguntungkan bisa dilakukan. Indonesia yang memiliki SDM dan tenaga kerja yang besar dari kapasitas jumlah penduduk terbanyak di dunia, bisa menjadi pasar industri yang cukup besar pula.

"Ini jadi simbiosis mutualisme antara Indonesia dan Jepang. Makanya perlu orang-orang yang bisa mengkomunikasikan ini tidak hanya di level teknis, tapi juga people to people. Jadi komunikasi itu sangat penting," katanya.

Ia menjelaskan hubungan baik bisa dijalin tidak hanya antara dua negara melalui Kedutaan masing-masing, tapi juga hubungan antara warga negara. Sehingga kedua negara harus mengenal perilaku dan budaya masing-masing.

Kapasitas Prof. Bambang Wibawarta diketahui pernah meraih beberapa penghargaan lain sebelumnya, seperti Japan Society for the Promotion of Science (2004-2006), Sumitomo Foundation, Research Projects award (2007-2008), The Toshiba Foundation (2006), dan masih banyak penghargaan lainnya.

Penghargaan tersebut dapat diraih karena Prof. Bambang Wibawarta dikenal sebagai peneliti terkemuka mengenai Kebudayaan Jepang di Indonesia sehingga menghasilkan banyak hasil penelitian yang kredibel dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

Beliau juga pernah menjabat posisi-posisi penting lainnya di Universitas Indonesia, seperti Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (2008-2014) Ketua Pusat Studi Jepang UI (2006-2008), Pejabat Rektor merangkap Wakil Rektor UI (2014), dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI (2014-2019).

Artikel Menarik Lainnya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: