Mengatur keuangan bukanlah perihal yang mudah dilakukan semua orang. Pasalnya selain jumlah uang yang dimiliki berbeda-beda, tiap orang khususnya kaum gen-Z kerap mengedepankan gengsi untuk menggunakan uang sehari-hari.
Dikutip dari laman uii.ac.id, generasi yang lahir pada 1997-2012 (gen-Z) cenderung menghabiskan uang mereka untuk sesutau yang bukan kebutuhan utama.
Baca Juga: Puasa Bikin Boros? Ini 5 Tips Mengatur Keuangan selama Bulan Ramadhan
Sehingga perlu yang namanya beberapa cara untuk para gen-Z mengatur keuangan mereka sehari-hari. Diungkapkan oleh Rininta Hanum, ST., M.Eng, selaku Ketua Program Inkubasi IBISMA (Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama) UII, para gen-Z hanya perlu menurunkan gengsi mereka untuk menghemat keuangan.
Rininta mengatakan, para gen-Z kerap menghabiskan uang mereka hanya untuk liburan semata. Selebihnya untuk hiburan dan kecil sekali pada angka investasi.
"Paling banyak pengeluaran Gen Z sebesar 35% adalah untuk liburan, sisanya 25% untuk nongkrong, 20% makan, 13% fashion kecantikan, dan 7% investasi,” jelasnya.
Tips menghemat uang ala gen-Z
Tak bisa dipungkiri, era digital ini merupakan tantangan bagi para gen-Z yang dengan mudah mampu mendapatkan tawaran promo serta diskon di mana saja.
Rininta Hanum lantas memberikan tips untuk gen-Z harus menabung sedari dini dan menanamkan komitmen. Gen Z harus mampu mengelola pemasukan yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Lalu adalah memiliki asuransi atau investasi. Terakhir adalah memiliki dana darurat.
Baca Juga: Bupati Kendal Dico Ganinduto Ingatkan Betapa Pentingnya Suara Milenial dan Gen Z
“Pentingnya dana darurat adalah karena kita tidak bisa memastikan masa depan,” katanya.
Tips lainnya adalah dengan memisahkan rekening tabungan dan rekening harian serta membuat catatan pengeluaran. Para gen-Z sejak dini harus mengutamakan yang namanya kebutuhan agar tidak menggunakan uang terkesan sia-sia.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: