INDOZONE.ID - Bagi banyak orang, vitamin D diperoleh melalui asupan makanan dan paparan sinar matahari.
Namun, muncul kekhawatiran bahwa penggunaan sunscreen setiap hari dapat menghalangi penyerapan vitamin D dari sinar matahari.
Berikut penjelasan bisakah mendapatkan vitamin D yang cukup jika hanya memakai sunscreen setiap hari?
Bagaimana Sunscreen Mempengaruhi Penyerapan Vitamin D?
Sunscreen, yang dirancang untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet B (UVB) yang merusak, juga merupakan sinar yang digunakan tubuh untuk memproduksi vitamin D secara alami.
Sinar UVB berinteraksi dengan protein yang disebut 7-dehidrokolesterol (7-DHC) di kulit, yang kemudian memicu proses konversi energi sinar matahari menjadi vitamin D3, bentuk aktif dari vitamin D.
Namun, banyak yang khawatir bahwa karena sunscreen menghalangi sebagian besar sinar UVB dan tubuh tidak mampu memproduksi cukup vitamin D.
Meskipun tampaknya logis, penelitian menunjukkan bahwa kekhawatiran ini tidak berdasar. Bahkan dengan penggunaan sunscreen, sejumlah kecil sinar UVB masih menembus kulit, cukup untuk merangsang produksi vitamin D.
Menurut para ahli, penggunaan sunscreen tidak memiliki dampak signifikan terhadap kadar vitamin D dalam tubuh.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang secara rutin menggunakan sunscreen tidak memiliki risiko defisiensi vitamin D yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menggunakan sunscreen.
Baca Juga: Selamatkan Kulitmu! Fakta Mengerikan tentang Bahaya Sinar UV Tanpa Sunscreen
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Vitamin D dari Sinar Matahari
Meskipun paparan sinar matahari adalah salah satu cara utama tubuh memproduksi vitamin D, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seberapa banyak vitamin D yang dapat diserap tubuh dari sinar matahari.
Salah satu faktor utama adalah warna kulit. Orang dengan kulit yang lebih gelap memiliki lebih banyak melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit, yang dapat mengurangi kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D dari sinar matahari.
Akibatnya, mereka mungkin memerlukan waktu yang lebih lama di bawah sinar matahari untuk menghasilkan jumlah vitamin D yang sama seperti orang dengan kulit lebih terang.
Usia juga memainkan peran penting. Seiring bertambahnya usia, kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D menurun.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Memilih Sunscreen yang Tepat untuk Kulit, Gak Pake Ribet!
Orang yang lebih tua juga cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan atau mengenakan pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh mereka, yang dapat mengurangi paparan sinar matahari dan produksi vitamin D.
Waktu beraktivitas di luar ruangan juga mempengaruhi produksi vitamin D. Sinar UVB paling kuat antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, dengan puncaknya sekitar tengah hari.
Ini berarti bahwa orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan pada jam-jam ini cenderung mendapatkan lebih banyak vitamin D dari sinar matahari.
Namun, ini juga merupakan waktu di mana risiko kerusakan kulit akibat sinar UVB paling ,tinggi, sehingga penggunaan sunscreen sangat dianjurkan. Faktor lingkungan seperti cuaca dan polusi udara juga dapat mempengaruhi jumlah sinar UVB yang mencapai kulit.
Awan tebal dan polusi dapat mengurangi jumlah sinar matahari yang mencapai bumi, yang pada gilirannya dapat mengurangi produksi vitamin D.
Bagaimana Memastikan Tubuh Mendapatkan Vitamin D yang Cukup dengan Aman?
Menggunakan sunscreen adalah langkah penting dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari, tetapi penting untuk memastikan tubuh tetap mendapatkan cukup vitamin D. Untungnya, ada banyak cara untuk memenuhi kebutuhan vitamin D tanpa harus mengorbankan kesehatan kulit.
Salah satu cara paling sederhana adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin D. Ikan berlemak seperti salmon dan tuna, telur, serta makanan yang diperkaya seperti susu dan jus jeruk adalah sumber vitamin D yang baik.
Selain itu, suplemen vitamin D juga tersedia secara luas dan dapat membantu memastikan tubuh mendapatkan asupan yang cukup, terutama bagi mereka yang memiliki risiko defisiensi (tubuh kekurangan vitamin dan mineral).
Bagi mereka yang ingin mendapatkan vitamin D dari sinar matahari, para ahli merekomendasikan paparan sinar matahari tanpa perlindungan selama 10 hingga 15 menit pada wajah, lengan, atau kaki beberapa kali seminggu.
Ini sudah cukup untuk merangsang produksi vitamin D tanpa meningkatkan risiko kerusakan kulit secara signifikan. Namun, setelah waktu tersebut, sangat penting untuk kembali menggunakan sunscreen untuk melindungi kulit.
Jika anda khawatir tentang kadar vitamin D anda, melakukan tes darah adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah anda memerlukan lebih banyak vitamin D.
Dokter dapat membantu menentukan pendekatan terbaik untuk memenuhi kebutuhan vitamin D anda, termasuk apakah anda perlu lebih banyak paparan sinar matahari, perubahan pola makan atau suplemen.
Demikian beberapa penjelasan mengenai bisakah mendapatkan vitamin D yang cukup jika hanya memakai sunscreen setiap hari? Penggunaan sunscreen setiap hari tidak harus berarti anda kekurangan vitamin D.
Meskipun sunscreen melindungi kulit dari sinar UVB yang berbahaya, sebagian kecil sinar tersebut masih dapat menembus kulit dan merangsang produksi vitamin D.
Dengan melihat faktor-faktor seperti warna kulit, usia, dan waktu paparan sinar matahari, Anda dapat memastikan tubuh mendapatkan vitamin D yang cukup tanpa mengorbankan kesehatan kulit.
Ingatlah untuk berkonsultasi dengan dokter anda untuk memantau kadar vitamin D dan menentukan strategi terbaik bagi kesehatan anda.
Tetaplah menggunakan sunscreen secara rutin untuk melindungi kulit dari kerusakan yang dapat menyebabkan kanker kulit dan masalah kesehatan lainnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.com