Minggu, 18 AGUSTUS 2024 • 12:40 WIB

Perbedaan Baju Adat Presiden Jokowi saat Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera HUT RI ke-79 di IKN

Author

Baju adat Presiden Jokowi saat upacara penaikan dan penurunan Bendera Merah Putih dalam rangka HUT RI ke-79 di IKN (Sumber Setneg.go.id)

INDOZONE.ID - Indonesia merayakan hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-79 pada Sabtu, 17 Agustus 2024.

Perayaan kali ini menjadi sorotan publik, karena untuk pertama kalinya, upacara bendera dalam rangka HUT RI digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selain itu, baju adat yang dikenakan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga turut mencuri perhatian.

Dengan mengusung tema etnik, pakaian ini mempunyai pesan penting untuk melestarikan tradisi dan budaya Indonesia.

Inilah perbedaan baju adat Presiden Jokowi saat upacara pengibaran dan penurunan Bendera HUT RI ke-79 di IKN.

Baju Adat Kustin saat Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih

Baju adat Presiden Jokowi saat upacara penaikan Bendera Merah Putih dalam rangka HUT RI ke-79 di IKN (Sumber Setneg.go.id)

Pada upacara bendera peringatan HUT RI ke-79 di IKN, Presiden Jokowi mengenakan baju adat Kustim.

Busana yang dikenakan saat pengibaran bendera di pagi hari itu terinspirasi dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Pakaian adat ini punya makna sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia.

Istilah “Kustim” berasal dari kata “Kustin” yang artinya “kebesaran”. Orang yang mengenakan baju adat ini berarti orang yang memiliki kasta tertinggi dalam hierarki kerajaan.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Iriana Kenakan Pakaian Adat Kustin, Khas Kalimantan Timur

Dulu, busana adat kustim hanya dipakai oleh Sultan, para pangeran, kakak perempuan Sultan, serta istri-istri pangeran.

Pakaian ini biasanya digunakan saat upacara-upacara penting dan perayaan besar di Kesultanan Kutai Kartanegara.

Baju nasional yang dikenakan Bu Iriana juga terlihat serasi, semakin menambah nuansa keberagaman dalam perayaan HUT RI ke-79.

Pakaian Adat Banjar pada Upacara Penurunan Sang Saka Merah Putih

Baju adat Presiden Jokowi saat upacara penurunan Bendera Merah Putih dalam rangka HUT RI ke-79 di IKN (Sumber Setneg.go.id)

Baju adat yang dikenakan Presiden Jokowi saat penurunan bendera, berbeda dengan saat pengibaran Sang Saka Merah Putih.

Pakaian adat ini terinspirasi dari Baju Adat Banjar, Baamar Galung Pancar Matahari.

Baju ini terbuat dari kain beludru yang mencerminkan kemewahan. Dilapisi manik-manik dan dihiasi simbol naga, busana yang dikenakan Presiden Jokowi melambangkan kekuasaan, kebaikan, dan keberuntungan.

Baca Juga: Rayakan HUT RI ke-79, Gibran Rakabuming Raka dan Jan Ethes Kompak Kenakan Pakaian Adat Papua di Istana Merdeka

Pakaian adat yang biasa dikenakan pada acara perkawinan, acara adat, hingga festival budaya ini dipilih sebagai pesan pada momen bersejarah.

Baju ini menjadi simbol pertama kalinya upacara penting di ibu kota baru.

Ibu Iriana Jokowi memakai baju adat nusantara, yakni kolaborasi dari berbagai pakaian tradisional di Indonesia.

Punya warna senada dengan Presiden, busana ini adalah perpaduan serasi yang bisa menambah kesan anggun dan harmonis.

Pakaian yang dikenakan pada saat penurunan Sang Saka Merah Putih ini menunjukkan keberagaman budaya Indonesia di tengah kemerdekaan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Setneg.go.id