Dokter Koesmedi Priharto selaku Kepala Sub Bidang Tracing Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan hampir 76 persen Indonesia telah didominasi oleh Covid-19 varian Delta.
Hal tersebut disampaikan Koesmedi dalam dialog produktif “Kenal dan Cegah Varian Baru Virus Covid-19” secara daring di Jakarta, Rabu (4/8/2021).
“Yang banyak di Indonesia adalah varian Delta. Hampir 76 persen didominasi varian Delta tersebut. Pada prinsipnya tetap saja bahwa virus itu merupakan self limiting deseas,” katanya dikutip dari Antara.
Dia juga mengatakan, bahwa varian Delta dapat lebih cepat menular dan memiliki daya tembus yang kuat, sehingga dapat mempercepat persebaran virus.
Lebih lanjut lagi, mengenai terjadinya persebaran cepat varian Delta juga disebabkan perilaku manusia dari suatu wilayah tersebut sehingga penyakit ini merupakan penyakit head to head atau penularan dari orang ke orang.
“Ketika manusia berperilaku baik, maka turun jumlah angka yang menular tersebut. Tetapi bila perilaku manusia di wilayah itu jelek, maka angka itu akan meningkat,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan varian Delta tidak memiliki gejala spesifik yang berbeda dengan varian-varian sebelumnya, dengan kata lain virus masih menyerang organ pernapasan dari mulai hidung sampai ke paru-paru.
Namun, ia mengatakan hal yang perlu diwaspadai adalah kondisi pasien yang terpapar virus, terutama yang memiliki penyakit bawaan.
“Covid-19 itu terkenal dengan istilah great imitater atau kemampuan meniru dan memperburuk kondisi yang ada sehingga posisi ini harus dipahami oleh masyarakat,” jelasnya.
Artikel Menarik Lainnya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: