Baru-baru ini, aktris sekaligus model Luna Maya mengungkap bahwa ia telah melakukan prosedur pembekuan sel telur (egg freezing).
Ia mengatakan saat ini tidak lagi khawatir tentang batas waktu menikah. Sebab ia telah mempersiapkan segalanya.
"Aku tuh enggak pernah berpikir umur itu suatu masalah, oh karena kayak dikejar umur. Ya mungkin sebagai perempuan ada biological ticking ya. Saat ini aku sudah freeze egg, dan aku pikir dengan teknologi dan pola hidup aku, aku rasa aku cukup sehat untuk seusiaku. Aku masih punya energi itu dan entah kenapa aku ngerasa aku enggak terbebani oleh usia," ungkapnya dalam kanal YouTube Venna Melinda Channel yang dilihat Indozone, Selasa (18/1/2022).
Lalu seperti apa sebenarnya egg freezing yang dilakukan Luna Maya?
Mengutip dari Healthline, pembekuan sel telur atau dalam istilah medis disebut dengan oocyte cryopreservation merupakan prosedur pengambilan sel telur wanita dari rahim. Sel telur itu kemudian dibekukan dan disimpan di laboratorium.
Prosedur ini memungkinkan wanita untuk menentukan kapan kehamilannya. Sebab saat ia berencana untuk hamil, sel telur tersebut bisa dicairkan kembali dan dibuahi untuk kemudian ditanam di dalam rahim.
Bagaimana proses pembekuan sel telur?
Secara garis besar prosedur pembekuan sel telur dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu stimulasi, pengambilan sel telur, dan pembekuan sel telur.
1. Stimulasi sel telur
Di tahap ini dokter akan menyuntikkan hormon sintetik ke dalam tubuh wanita yang ingin sel telurnya dibekukan. Hormon yang disuntikkan tersebut bertujuan merangsang pelepasan sel telur yang banyak.
Selama fase ini, dokter juga akan melakukan evaluasi berupa pemeriksaan darah untuk menilai respons tubuh. Pemeriksaan yang dilakukan untuk evaluasi meliputi pemeriksaan kadar hormon estrogen dan progesteron.
2. Pengambilan sel telur
Prosedur ini dilakukan dengan pembiusan. Di mana dokter akan melakukan USG transvaginal.
Alat probe USG dimasukkan ke dalam vagina untuk mengidentifikasi folikel sel telur yang telah matang. Lalu sebuah jarum kecil kemudian dimasukkan secara perlahan melalui vagina sampai ke indung telur untuk pengambilan sel telur.
Selanjutnya alat penghisap dihubungkan dengan ujung jarum tersebut. Ketika jarum telah sampai pada folikel, alat penghisap dinyalakan untuk membantu penghisapan sel telur. Prosedur ini dilakukan beberapa kali sesuai banyanya sel telur yang ingin dibekukan.
3. Pembekuan sel telur
Segera setelah berhasil diambil, sel telur akan didinginkan sampai suhu di bawah 0 derajat. Kemudian akan disimpan di ruang laboratorium.
Manfaat pembekuan sel telur
Dengan membekukan dan menyimpan sel telurnya, wanita memiliki kemungkinan lebih besar untuk hamil di kemudian hari. Dengan kata lain, pembekuan sel telur membuat masa subur wanita menjadi lebih lama.
Sebab masa subur wanita sebenarnya sangat terbatas. Kesuburan wanita akan mulai mengalami penurunan pada usia 30-an. Pada kisaran usia ini, risiko keguguran dan kelainan bawaan pada bayi akan meningkat.
Efek samping
Meskipun terbilang aman untuk program kehamilan, pembekuan sel telur tetap dapat menyebabkan berbagai risiko. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini beberapa efek samping yang mungkin terjadi.
1. Menderita sakit
Setelah proses pengambilan sel telur seorang wanita bisa merasakan sakit seperti demam, kembung, mual, muntah dan diare. Hal ini umumnya disebabkan karena obat penyubur kandungan yang disuntikkan.
2. Mengalami pendarahan
Penggunaan jarum untuk mengambil sel telur berisiko menyebabkan perdarahan, infeksi, atau kerusakan pada usus, kandung kemih, dan pembuluh darah.
3. Tidak selalu berhasil
Ketika membekukan sel telur, wanita berharap kehamilannya dapat terjadi di kemudian hari. Sayangnya, tidak ada yang bisa menjamin apakah proses ini akan berhasil.
Artikel Menarik Lainnya:
- Kondisi Tukul Arwana Melemah Akibat Pendarahan Otak, Apa Penyebab dan Gejalanya?
- Pernah Idap Kanker Ovarium, Shahnaz Haque Ajak Perempuan Mengenal Gejala dan Penanganannya
- Mengenal Saraf Kejepit, Penyakit yang Sebabkan Hanung Bramantyo Dioperasi
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: