Jumat, 24 JUNI 2022 • 18:40 WIB

Tembus 143 Kasus, Ini Gejala Utama Omicron BA.4 dan BA.5 yang Harus Diwaspadai!

Author

Ilustrasi batuk akibat infeksi Omicron (Unsplash/gece33)

Kasus infeksi varian baru BA.4 dan BA.5 terus melonjak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI yang dilaporkan per Kamis (23/6/2022), saat ini ada 143 kasus, dengan rincian 122 di terpapar Omicron BA.5, sedangkan 21 lainnya terinfeksi BA.4.

Menurut dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan dr Erlina Burhan, kedua subvarian Omicron tersebut memiliki sejumlah gejala.

Baca juga: Duh, Kasus COVID-19 Naik Lagi! Jokowi Ungkap Kesulitan Cari Peserta Vaksin Booster

Di mana gejala utama subvarian BA.5 adalah batuk kering, demam, hingga pilek. Sedangkan gejala utama BA.4 adalah batuk, nyeri tenggorok, dan demam.

"Bisa diperhatikan di sini, untuk BA,5 yang terbanyak adalah batuk dan biasanya batuknya kering, lalu disertai dengan demam dan pilek. Dan juga ada nyeri tenggorok. Untuk BA.4 juga yang terbanyak adalah batuk, diikuti dengan dengan nyeri tenggorok, dan demam," ucapnya dalam webinar virtual, Kamis (23/6/2022).

dr Erlina juga menambahkan gejala utama tersebut harus diwaspadai. Apalagi jika muncul pilek dan flu.

"Jadi tiga gejala yang utama adalah batuk, nyeri tenggorok, dan demam. Dan kalau mau ambil yang keempat adalah pilek atau flu," sambungnya.

Lebih lanjut, dr Erlina turut merinci sejumlah gejala COVID-19 pada mereka yang sudah divaksinasi lengkap, khususnya Sinovac.

Gambaran gejala tersebut diambilnya dari dua pasien yang sudah divaksinasi Sinovac tapi terpapar Omicron BA.4 dan BA.5.

Di mana gejalanya sama yaitu demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.

Karena itulah dia mengingatkan jika ada mereka yang memiliki gejala COVID-19 seperti pilek dan nyeri tenggorokan, terlebih di lingkungan sekitar mengeluhkan gejala serupa, disarankan untuk segera melakukan tes COVID-19.

"Dalam kasus COVID-19 saat ini, apalagi dia memiliki kontak ada yang sakit dan kemudian itu sekitarnya bergejala pilek dan nyeri tenggorokan, sebaiknya melakukan upaya diagnosis dengan tes PCR," bebernya. 
 


Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir