Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat waspada dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah musim hujan yang melanda Indonesia belakangan ini.
Berdasarkan data Kemenkes, jumlah kasus DBD di Indonesia terus bertambah. Secara nasional, jumlah kasus DBD sejak Januari 2022 sebanyak 87.501 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 816 orang dinyatakan meninggal dunia.
Bandung menjadi penyumbang terbanyak kasus DBD yaitu sebanyak 4.196 kasus. Kemudian dilanjutkan dengan Kabupaten Bandung 2.777 kasus, Kota Bekasi 2.059 kasus, Kabupaten Sumedang 1.647 kasus dan Kota Tasikmalaya 1.542 kasus.
Baca juga: Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ungkap DBD Bisa Bikin Pasien Alami Gangguan Kesadaran
Kasus paling banyak terjadi pad golongan umur 14-44 tahun (38,96%) dan 5-14 tahun (35,61%).
Untuk mencegah DBD, Kemenkes mengingatkan kembali gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus yang harus diterapkan masyarakat.
Pertama, kamu harus menutup semua tampungan air atau sumber air, menguras bak mandi dan mendaur ulang barang bekas.
Kemudian plus-nya memelihara ikan pemakan jentik, menaburkan larvasida untuk tempat yang tidak mungkin dilakukan pengurasan air atau mengeringkan air.
Baca juga: Seperti COVID-19, Pasien DBD dengan Komorbid Juga Wajib Rawat Inap, Ini Alasannya!
Lalu, menggunakan obat nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan kelambu dang mengatur cahaya dan ventilasi di rumah.
Adapun gejala awal DBD yang harus diwaspadai oleh masyarakat yaitu demam tinggi secara mendadak, nyeri kepala, nyeri saat menggerakkan bola mata dan nyeri punggung, terkadang juga disertai tanda-tanda pendarahan.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: