Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 6 November, DKI Jakarta menjadi provinsi penyumbang kasus gagal ginjal akut pada anak tertinggi. Namun, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan hal berbeda.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI, dr Dwi Oktavia, T.L.H., M. Epid, mengatakan, sejak awal November tidak ada penambahan kasus gagal ginjal akut di Jakarta. Data tersebut berdasarkan pelaporan dari rumah sakit rujukan.
"Untuk Jakarta tidak ada tambahan (kasus gagal ginjal akut), November tidak ada kasus tambahan baru yang masuk dalam kategori probable atau confirm,” kata Dwi, saat ditemui Indozone di Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2022).
Baca Juga: Apakah Gagal Ginjal Akut pada Anak Bisa Sembuh? Ini Kata Dokter
Lebih lanjut dr Dwi mengatakan, penurunan kasus gagal ginjal akut di DKI Jakarta terjadi, setelah pemerintah mengeluarkan instruk penarikan obat sirop pada 18 Oktober lalu.
"Jadi kalau dilihat, begitu disetop, larangan pemberian sirup, kasusnya alhamdulillah bisa turun jauh," tuturnya.
Hingga hari ini, total kasus di DKI Jakarta tercatat 154. Angka tersebut sudah termasuk kasus suspect (diduga), probable, dan confirmed. Seluruh pasien tidak hanya berdomisili di Jakarta, tetapi juga di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Dari 154 pasien gagal ginjal akut, mayoritas mendapat perawatan di dua rumah sakit rujukan pemerintah yakni RSUP Cipto Mangunkusumo dan RSAB Harapan Kita.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: