Jumat, 05 MEI 2023 • 12:15 WIB

Wapres Ma'ruf Amin Minta Pemda Bengkulu Tingkatkan Perhatian Terhadap Stunting

Author

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin (ANTARA/Adiwinata Solihin)

Penanganan stunting menjadi salah satu fokus pemerintah daerah Bengkulu. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan tahun 2022, angka balita stunting di Provinsi Bengkulu berada pada angka 19,8 persen.

Stunting sendiri merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi mereka.

Selain itu, stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya jika tidak ditangani dengan serius.

Baca juga: Stunting Jadi Masalah Gizi Terbesar pada Bayi di Indonesia, Ternyata Ini Penyebabnya

Terkait dengan ini, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin saat melakukan peninjauan di Posyandu Rukun di Jl. Citanduy, Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Kamis (4/5/2023) meminta Pemda setempat meningkatkan perhatiannya terhadap penanganan stunting.

"Pencegahan stunting dilakukan sejak dini, ini memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu sangat diperlukan pendampingan intensif bagi keluarga berisiko stunting. Mulai dari pemeriksaan ibu hamil hingga imunisasi, termasuk akses air minum yang aman untuk dikonsumsi," jelas Ma'ruf.

Ilustrasi anak mengalami stunting (Freepik/jcomp)

Wapres Ma'ruf juga mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Pemda Bengkulu, sehingga angka stunting telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan sebesar 2,3 poin dari tahun 2021 ke 2022.

Dia menyebut, dari sepuluh kabupaten/kota, ada lima kabupaten yang mengalami peningkatan angka stunting, meliputi Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Mukomuko dan Kaur.

Sedangkan lima wilayah lainnya mengalami penurunan, yaitu Kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah, Rejang Lebong, Lebong, dan Kota Bengkulu.

"Di Provinsi Bengkulu ada dua wilayah yang sudah mempunyai prevalensi stunting di bawah 14%, yaitu Kota Bengkulu sebesar 12,9% dan Kabupaten Kaur sebesat 12,4%," ungkap Rohidin.

Baca juga: Stunting Dipengaruhi Asupan Makanan dan Obat, Pakar: Ditentukan Sejak dalam Kandungan

Di Kota Bengkulu dilakukan penanganan lintas sektor, diantaranya penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan peningkatan gizi serta pemberian makanan tambahan yang bekerjasama dengan Baznas.

Disisi lain, dalam kunjungan kerja ini Wapres juga  meninjau Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Bengkulu Tengah di Desa Nakau, Kecamatan, Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Di sini, Wapres akan menyaksikan langsung bagaimana proses pelayanan publik secara terintegrasi di Kabupaten Bengkulu Tengah.

Artikel Menarik Lainnya:

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: