INDOZONE.ID - Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa atau gula darah yang seiring berjalannya waktu dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh lain seperti jantung, mata, pembuluh darah, ginjal, dan saraf.
Glukosa merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia. Pada kasus penyakit diabetes, glukosa tidak dapat digunakan oleh tubuh. Kadar glukosa dalam darah dikendalikan oleh hormone insulin yang diproduksi oleh pankreas.
Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh yang mengakibatkan sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Menurut WHO, sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit diabetes, dengan mayoritas penderita berada di negara berkembang dan berpenghasilan rendah-menengah, dan 1,5 juta kematian disebabkan oleh diabetes setiap tahunnya.
Prevalensi kasus diabetes selalu meningkat selama beberapa tahun terakhir. WHO juga menyatakan, bahwa diabetes adalah penyebab utama serangan jantung, kebutaan, gagal ginjal, stroke, dan amputasi tungkai bawah. Kasus paling umum yang terjadi yaitu diabetes tipe 2, dan menyerang orang dewasa.
Baca Juga: Cegah Sejak Awal, Hindari 6 Makanan ini Untuk Mencegah Risiko Diabetes
Penyebab, Gejala, dan Faktor Risiko
Diabetes dibagi menjadi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Simak penjelasannya berikut.
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1, atau dikenal juga sebagai diabetes autoimun, terjadi ketika sistem imun tubuh keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, sehingga dapat menyebabkan meningkatnya kada glukosa dalam darah dan memicu kerusakan organ-organ tubuh.
Penyebab diabetes tipe 1 belum diungkapkan secara pasti, namun diabetes tipe 1 diduga terkait dengan faktor genetik dan lingkungan.
Gejala dari diabetes tipe 1 antara lain rasa haus dan lapar yang terus menerus, sering buang air kecil, kelelahan, penurunan berat badan, dan perubahan penglihatan.
Faktor risiko diabetes tipe 1 adalah sebagai berikut:
- Berusia 4-7 tahun atau 10-14 tahun
- Memiliki riwayat keluarga diabetes tipe 1.
- Menderita autoimun.
- Menderita penyakit yang disebabkan virus.
- Mengalami cedera pada pankreas akibat dari infeksi, tumor, cedera, kecelakaan, atau efek samping dari operasi besar.
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah diabetes yang paling banyak terjadi, yaitu sekitar 90–95 persen. Diabetes tipe 2 terjadi ketika sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin menurun, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan secara baik. Hal ini juga disebut dengan resistensi insulin.
Penyebab diabetes tipe 2 antara lain faktor riwayat atau genetik, obesitas, pola hidup yang tidak sehat, serta usia dan faktor hormonal.
Gejala dari diabetes tipe 2 umumnya mirip dengan diabetes tipe 1, namun seringkali tidak terlalu terlihat, yang mengakibatkan diabetes tipe 2 baru terdiagnosa beberapa tahun setelah timbulnya penyakit dan setelah timbul komplikasi.
Faktor risiko dari diabetes tipe 2 adalah sebagai berikut:
- Obesitas.
- Pola hidup yang tidak sehat.
- Kolesterol tinggi.
- Menderita prediabetes.
- Memiliki riwayat keluarga diabetes 2.
- Hipertensi.
- Berusia 45 tahun lebih.
Baca Juga: Cara Mengobati Diabetes pada Wanita, Simak 7 Langkah Penting yang Perlu Diketahui!
Pengobatan
Pengobatan diabetes tergantung pada jenis diabetes yang dialami pasien. Pada pasien penderita diabetes 1, pasien akan membutuhkan terapi insulin untuk mengatur gula darah sehari-hari. Sedangkan pada diabetes tipe 1 yang berat, dokter akan merekomendasikan transplantasi pankreas untuk menggantikan pankreas yang rusak. Jika berhasil menjalani operasi transplantasi, pasien tidak perlu menjalani terapi insulin, namun harus mengonsumsi obat imunosupresif secara rutin.
Pada penderita diabetes 2, dokter akan meresepkan obat-obatan, salah satunya yaitu metformin, yang berfungsi untuk menurunkan produksi glukosa dari hati dan membantu tubuh dalam mengelola insulin secara efektif. Beberapa pasien diabetes tipe 2 juga disarankan untuk menjalani terapi insulin untuk mengatur gula darah.
Selain dengan penggunaan obat, pengobatan juga dapat dilakukan dengan perubahan pola hidup. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein dari biji-bijian, makanan rendah kalori dan lemak, mengganti asupan gula dengan pemanis dari sorbitol atau stevia, serta berolahraga secara rutin.
Pencegahan
Diabetes yang bisa dicegah hanyalah diabetes tipe 2, karena diabetes tipe 1 belum diketahui pemicunya hingga saat ini. Pencegahan diabetes tipe 2 dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, diantaranya:
- Istirahat yang cukup.
- Rutin berolahraga dan aktivitas fisik.
- Menjaga berat badan ideal.
- Hindari merokok.
- Menjaga pola makan yang sehat.
- Mengelola stress dengan baik.
- Rutin melakukan cek gula darah, setidaknya sekali dalam setahun.
Penting bagi kita semua untuk selalu menerapkan pola hidup sehat sejak usia muda. Dengan menerapkan pola hidup sehat, bukan tidak mungkin kita dapat terhindar dari penyakit diabetes tipe 2 hingga usia senja nanti.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: WHO