INDOZONE.ID - Semakin tua, memang kamu akan semakin banyak melupakan sesuatu. Namun, jika kamu tak hati-hati, kamu bisa saja memiliki tanda mengalami demensia. Tentunya ini bukanlah sebuah hal yang bagus bagi kesehatan kamu.
Demensia sendiri lebih dikenal dengan istilah pikun. Walau demensia sering disamakan dengan alzheimer, perbedaan alzheimer dan demensia cukup besar. Yakni demensia adalah pikun yang sangat parah, sementara alzheimer lebih spesifik bahkan bisa jadi penyebab demensia pada lansia.
Lalu, apa saja tanda mengalami demensia? Apa penyebab demensia dini dan faktor penyebab demensia? Yuk kenali berbagai hal mengenai demensia melalui artikel menarik satu ini.
Mari Kenali Apa Saja Jenis-jenis Demensia dan Tanda Mengalami Demensia Tersebut
Demensia memang merupakan penyakit umum pada lansia. Namun, demensia bukanlah penyakit yang spesifik. Demensia bahkan punya banyak jenis, loh.
Jenis demensia ini dibedakan berdasarkan faktor penyebab demensia itu sendiri. Namun yang jelas apapun jenisnya, bahaya demensia memang sangat jelas.
Baca Juga: 6 Buah Terbaik untuk Mencegah Pikun dan Memperkuat Memori Anda
Nah, biar kamu makin aware dengan demensia, yuk kenali jenisnya dulu. Ini dia berbagai jenis demensia dan tandanya.
1. Jenis dan Tanda Mengalami Demensia yang Disebabkan Alzheimer
Seperti tadi yang kamu tau, alzheimer bisa jadi penyebab demensia. 60-80% penderita demensia dimulai dengan alzheimer, loh.
Demensia akibat alzheimer sendiri nggak cuma terjadi karena memang usia tua aja. Melainkan juga bisa terjadi sebab masalah depresi dan masalah kesehatan mental lainnya, faktor genetik, hingga cedera pada otak.
Ada banyak tanda kalau kamu memang mengalami masalah ini. Ini dia beberapa ciri kalau kamu memang memiliki demensia alzheimer.
- Sangat kesulitan dalam mengingat berbagai hal dasar seperti nama seseorang, waktu sekarang, hingga tempat terjadi sesuatu.
- Punya masalah dalam mengingat letak sebuah barang, sehingga sering kehilangan.
- Bermasalah dalam berkomunikasi dan berbicara dengan orang lain.
- Mendapat kesulitan dalam berjalan dan memakai pakaian yang dimau.
- Mood swing yang sangat parah.
- Susah memahami apa aja yang terjadi di sekitarnya.
- Mulai melupakan keluarganya sendiri dan kesulitan dalam mengurus diri sendiri.
2. Jenis Demensia Vaskular pada Otak
Jenis lain dari demensia yang patut kamu waspadai adalah demensia vaskular. Rusaknya sel otak pada demensia tipe ini biasanya dikarenakan aliran darah menuju otak yang terganggu.
Demensia vaskular sendiri biasanya terjadi pada orang yang menderita stroke. Nah, ciri dari demensia vaskular sendiri, bisa kamu lihat dibawah.
- Lebih sering kebingungan dan lebih mudah marah.
- Sering sekali mengalami gangguan pengelihatan.
- Mudah berhalusinasi.
- Terdapat banyak gangguan pada ingatan.
- Sangat sulit berbicara serta lebih sulit memahami apa yang dikatakan orang lain.
- Merasa sulit melakukan hal yang sangat sederhana.
- Mengalami banyak perubahan dan kepribadiaan.
Baca Juga: Demensia di Indonesia: Masih Banyak yang Anggap Pikun pada Lansia Wajar
3. Jenis dan Tanda Mengalami Demensia Lewy Body
Sering dengar nama penyakit parkinson? Ternyata penyakit parkinson bila bersama dengan alzheimer bisa menyebabkan demensia. Namanya adalah demensia lewy body.
Demensia jenis ini biasanya disebabkan oleh penumpukan beberapa jenis protein. Protein tersebut bertumpuk di syaraf sehingga menghalangi darah buat sampai ke otak. Ciri dari demensia tipe lewy body ini adalah.
- Penderita akan mengalami gangguang daya ingat yang parah.
- Mengalami kesulitan berpikir, kesulitan saat mengambil keputusan, sering kesulitan memberi perhatian.
- Suka mengalami halusinasi visual atau melihat hal yang memang tidak ada.
- Lebih susah tidur saat malam hari tapi suka tidur tiba-tiba di siang hari.
- Penderita lebih sering melamun.
- Tangan penderita lebih sering gemetar.
- Penderita lebih sering susah berjalan atau bahkan sering berjalan dalam tempo yang sangat lambat.
4. Jenis Demensia Front Temporal
Pernah dengar nama demensia front temporal? Ya, jenis demensia tipe ini jelas menyerang otak bagian depan atau front serta otak bagian samping atau temporal.
Nah, ada banyak ciri dari penderita demensia tipe satu ini. Berikut inilah yang memang menjadi ciri dari penderita demensia tipe yang satu ini.
- Lebih sering mengalami perubahan kepribadian yang ekstream.
- Saat berinteraksi lebih sering impulsift sebab batas interaksi sudah menghilang dalam diri penderita.
- Penderita mengalami kesulitan dalam berbicara dan menggunakan kosa kata yang biasa digunakan.
- Penderita sering mengalami gangguan saat bergerak. Misalnya saja sering tremor, sering mengalami kaku otot, dan sering mengalami gangguan keseimbangan.
Jenis Demensia Campuran yang Banyak Diderita
Jenis demensia lainnya adalah demensia campuran. Seperti namanya, demensia ini merupakan gabungan dari beberapa demensia.
Untuk gejalanya sendiri, demensia campuran punya gejala yang berbeda-beda. Semuanya tergantung dengan demensia mana yang dia alami.
Baca Juga: Hati-Hati! Hal Ini yang Bikin Orang Usia Muda Bisa Pikun
Bagaimana Penyembuhan Demensia? Apa Demensia Memang Bisa Sembuh
Sebagai salah satu penyakit, tentunya demensia memang bisa diobati. Namun, pengobatan demensia adalah untuk mengurangi gejala demensia itu sendiri. Bukan menyenbuhkan demensia secara total.
Ya, demensia memang tak bisa disembuhkan secara total dan penyembuhannya pun tak sembarangan. Penderita akan mengalami hal iji saat berusaha mengobati demensia mereka.
1. Menerima Terapi Khusus
Gejala demensia sering kali menghambat fungsi kognitif tubuh. Makanya penderita harus menerima terapi khusus saat mengalami demensia.
Terapi ini bertujuan menekan gejala gangguan kognitif ini. Banyak terapi yang bisa dicoba, mulai dari terapi berbicara, mengingat, hingga beradaptasi.
2. Menerima Dukungan dan Semangat dari Keluarga
Sebagai orang terdekat dengan penderita, keluarga juga harus memberi support secara mental pada penderita demensia. Menemaninya dan tidak menghakimi jadi bentuk support yang paling dibutuhkan penderita demensia.
3. Bantuan dengan Obat Khusus
Kadang kala untuk mengobati demensia, dokter akan meresepkan obat khusus. Pastikan penderita mengonsumsi obat yang diresepkan secara rutin dan berkala, ya.
Itu dia beberapa jenis sekaligus tanda mengalami demensia yang perlu kamu tau. Jangan khawatir dengan demensia, sebab demensia memang
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: WHO