INDOZONE.ID - Sifilis adalah penyakit menular seksual yang telah ada sejak abad ke-15 dan terus menimbulkan banyak kesalahpahaman hingga hari ini.
Pada awal kemunculannya di Eropa, penyakit ini merupakan misteri besar yang memicu berbagai mitos dan spekulasi.
Berikut 5 mitos dan fakta penyakit sifilis, salah satunya bikin gangguan mental.
Sejarah Singkat Penyakit Sifilis
Sifilis selalu menakutkan bagi manusia. Ketika pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-15, penyakit ini adalah misteri total.
Tidak ada yang tahu dari mana sifilis berasal, apa penyebabnya, atau bagaimana cara menyembuhkannya.
Orang-orang menciptakan mitos untuk membantu mereka memahami penyakit baru yang mengerikan ini, yang mereka sebut "the great pox".
Anehnya, bahkan di zaman sekarang, mitos tentang sifilis masih banyak beredar.
Mitos-mitos ini bertahan meskipun para ilmuwan kini sudah tahu betul apa penyebab sifilis, yakni bakteri bernama Treponema pallidum.
Baca Juga: Penyakit Sifilis dan Dampaknya pada Kesehatan Seksual yang #KAMUHARUSTAU
Para ahli juga sudah paham bagaimana cara penyebarannya, yakni melalui kontak seksual dan memiliki obat dengan jenis penisilin.
Dengan semua fakta tentang sifilis yang sudah ada, mitos yang masih beredar tentang penyakit menular seksual (PMS) ini membuat orang bingung.
Lebih dari itu, mitos tersebut menimbulkan bahaya nyata ketika mengganggu kemampuan kita untuk melindungi diri dari penyakit kelamin ini.
Seperti yang disebutkan di atas, sifilis adalah salah satu penyakit di antara banyak infeksi menular seksual lainnya.
“Ia menonjol sebagai mungkin yang paling ditakuti, dibenci, dan mungkin disalahpahami,” kata Jane Bogart, Direktur Pusat Kesejahteraan Mahasiswa Universitas Columbia di New York City dan penulis Sexploration: The Ultimate Guide to Feeling Truly Great in Bed.
Bogart menjelaskan beberapa mitos besar tentang sifilis yang masih membingungkan dan membahayakan orang hingga hari ini.
Mitos dan Fakta Penyakit Sifilis yang Masih Beredar Saat Ini
1. Sifilis adalah Penyakit Masa Lalu
Salah satu mitos besar tentang sifilis adalah bahwa penyakit ini sudah tidak ada lagi.
Banyak orang menganggap sifilis sebagai penyakit yang terjadi di masa lalu dan tidak relevan lagi di era modern.
"Apakah sifilis tidak hilang bersamaan dengan wabah?" adalah pertanyaan yang sering muncul.
Kenyataannya, sifilis masih menjadi ancaman yang nyata. Angka kasus sifilis di Amerika Serikat telah meningkat sejak tahun 2000 dan terus bertambah setiap tahunnya.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja yang aktif secara seksual, termasuk heteroseksual, meskipun tingkat infeksinya lebih tinggi di kalangan pria yang berhubungan seks dengan pria dan di kalangan komunitas Afrika-Amerika.
2. Sifilis Menyebabkan Gangguan Mental
Di masa lalu, sifilis tahap akhir memang bisa menyebabkan gangguan mental dan kegilaan.
Beberapa tokoh terkenal di sejarah diketahui menderita sifilis tahap akhir yang menyebabkan kondisi tersebut.
Namun, di era modern ini, sifilis sepenuhnya bisa disembuhkan, terutama jika didiagnosis dan diobati pada tahap awal.
Dengan penggunaan antibiotik yang tepat, kebanyakan orang tidak akan mencapai tahap akhir penyakit yang parah.
3. Sifilis Tidak Dapat Disembuhkan
Ini adalah kesalahpahaman besar lainnya. Dengan adanya antibiotik, terutama penicillin, sifilis dapat disembuhkan sepenuhnya.
Namun, penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan secepat mungkin. Jika infeksi terdeteksi terlambat, kerusakan organ yang telah terjadi akan tidak dapat diperbaiki, tetapi infeksi itu sendiri masih bisa dihentikan.
4. Infeksi Sifilis Mudah Diketahui
Gejala sifilis awal tidak selalu mudah dikenali. Setelah infeksi awal, mungkin muncul luka yang disebut chancre di tempat bakteri masuk ke tubuh.
Luka ini bisa muncul di tempat yang tidak terlihat, seperti dalam anus, vulva, atau serviks, dan sering kali tidak terasa sakit, sehingga mudah diabaikan.
Luka ini juga bisa disalahartikan sebagai iritasi atau lecet biasa. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika ada perubahan pada kulit atau munculnya luka yang mencurigakan.
5. Sifilis adalah Penyakit Genetik
Mitos lain yang beredar adalah bahwa sifilis dapat diwariskan dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Meski demikian, sekarang kita tahu bahwa ini tidak benar. Namun, seorang wanita hamil yang mengidap sifilis dapat menularkannya kepada bayinya, sering kali dengan akibat yang serius.
Demikian beberapa penjelasan mengenai 5 mitos dan fakta penyakit sifilis, salah satunya bikin gangguan mental.
Memahami fakta tentang sifilis adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan seksual kita. Dengan informasi yang benar, kita dapat melindungi diri dan pasangan dari risiko penyakit ini.
Jangan biarkan mitos dan kesalahpahaman menghalangi kita dari mendapatkan pengobatan yang diperlukan.
Jika anda aktif secara seksual, rutinlah melakukan pemeriksaan kesehatan dan konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan.
Pencegahan dan pengobatan dini adalah kunci untuk mengatasi penyakit ini dengan efektif.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Everydayhealth.com