Kamis, 08 AGUSTUS 2024 • 12:42 WIB

Virus Oropouche Kini Menjangkau Jerman, Apa Saja Gejalanya?

Author

Ilustrasi nyamuk penyebab virus oropouche dan gejalanya yang kini menjangkau Jerman. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Virus Oropouche, yang ditularkan oleh nyamuk, saat ini sedang menyebar dengan cepat di Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

Baru-baru ini, dua kasus pertama telah terdeteksi di Jerman, di mana kedua orang tersebut terinfeksi setelah kembali dari Kuba.

Berikut penjelasan gejala virus oropouche yang kini menjangkau Jerman.

Kasus Pertama di Jerman

Ilustrasi nyamuk penyebab virus oropouche yang kini menjangkau jerman dan gejalanya. (freepik.com)

Dua orang dari Saxony dan Baden-Württemberg, yang baru saja kembali dari Kuba, dinyatakan positif terinfeksi virus Oropouche.

Ini merupakan kasus pertama yang diketahui di Jerman.

Kedua individu tersebut mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi selama mereka berada di Kuba pada akhir Juni dan awal Juli 2024.

Tes di Jerman mengonfirmasi adanya antibodi terhadap virus Oropouche.

Menurut laporan, kedua pasien pulih tanpa komplikasi serius. Robert Koch Institute (RKI) dalam "Epidemiological Bulletin" menyebutkan bahwa ini adalah pasien pertama yang diketahui di Jerman.

Kondisi mereka selama di Kuba menunjukkan gejala khas infeksi virus Oropouche, namun penyakit tersebut tidak menunjukkan komplikasi yang berat.

Baca Juga: Virus Oropouche: Panduan Lengkap Cara untuk Lindungi Diri dan Keluarga

Penyebaran di Amerika Selatan dan Tengah

Ilustrasi nyamuk penyebab virus oropouche yang menyebar di Amerika Selatan dan Tengah. (freepik.com)

Wabah virus Oropouche telah meningkat di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sejak akhir tahun 2022.

Brasil, sebagai salah satu negara yang paling terdampak, melaporkan lebih dari 7.000 kasus yang dikonfirmasi melalui laboratorium tahun ini, dengan setidaknya dua kematian yang terkait dengan virus ini.

Selain Brasil, kasus juga telah terdeteksi di negara-negara lain seperti Bolivia, Peru, Kolombia, dan Kuba.

Di Eropa, hanya kasus yang terkait dengan perjalanan yang dilaporkan, di mana Italia dan Spanyol mencatat beberapa kasus di antara turis yang kembali dari Kuba dan Brasil dalam beberapa minggu terakhir.

Kantor Kesehatan Masyarakat Federal (FOPH) menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada kasus yang dikonfirmasi di Swiss.

Penyebaran virus ini terutama melalui nyamuk khusus yang tidak ditemukan di Eropa, sehingga risiko penyebaran lokal masih dianggap rendah.

Meski demikian, otoritas kesehatan tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan pola penyebaran virus.

Baca Juga: Oropouche: Penyakit Baru yang Mirip Demam Berdarah, Apa Bedanya?

Gejala dan Risiko Virus Oropouche

Ilustrasi penderita virus oropouche, salah satunya dema. (freepik.com)

Virus Oropouche memiliki gejala yang mirip dengan demam berdarah dan umumnya ringan, tetapi dapat menyebabkan komplikasi dalam kasus yang jarang terjadi.

Gejala yang paling umum meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi.

Dalam beberapa kasus yang jarang, dapat terjadi meningitis aseptik (peradangan lapisan pelindung otak dan sumsum tulang belakang) atau meningoensefalitis (peradangan kedua lapisan pelindung otak).

Virus ini dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi yang belum lahir.

Oleh karena itu, wanita hamil disarankan untuk menghindari perjalanan ke daerah wabah jika memungkinkan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperingatkan bahwa infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi neuroinvasif pada beberapa kasus.

Gejala biasanya muncul empat hingga delapan hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi dan dapat berlangsung selama tiga hingga enam hari.

Sebagian besar individu yang terinfeksi pulih tanpa efek jangka panjang, namun pencegahan gigitan nyamuk tetap sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang berada di daerah endemik.

Demikian beberapa penjelasan mengenai gejala virus oropouche yang kini menjangkau Jerman.

Demam Oropouche yang menyebar dengan cepat menyoroti pentingnya kewaspadaan dan perlindungan diri dari gigitan nyamuk.

Dengan meningkatnya kasus di berbagai negara, pemahaman dan tindakan pencegahan menjadi hal penting dalam mengatasi penyebaran virus ini.

Para turis yang kembali dari daerah endemik disarankan untuk selalu waspada terhadap gejala penyakit ini dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.

Dengan kerja sama kesadaran yang meningkat, diharapkan penyebaran demam Oropouche dapat dikendalikan dengan lebih efektif.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Bluewin.ch