INDOZONE.ID - Mentimun sering dianggap sebagai sayuran yang sehat, karena kandungan airnya yang tinggi dan kalori yang rendah.
Namun, beberapa ahli gizi menyebutkan bahwa mentimun mungkin tidak sebaik yang dipikirkan orang karena alasan berikut:
1. Kandungan Nutrisi yang Rendah
Meskipun mentimun kaya akan air, kandungan nutrisinya relatif rendah dibandingkan dengan sayuran lain.
Baca Juga: Benarkah Makan Timun Bisa Bersihkan Paru-paru Perokok? Ini Jawabannya
Mentimun mengandung beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin K, vitamin C, dan kalium, tetapi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan sayuran lain yang lebih padat gizi.
2. Rendahnya Kandungan Serat
Mentimun memiliki serat yang rendah, terutama jika dikupas kulitnya. Serat penting untuk pencernaan yang sehat dan membantu mengontrol gula darah dan kolesterol.
3. Residu Pestisida
Mentimun termasuk salah satu sayuran yang cenderung memiliki residu pestisida yang lebih tinggi jika tidak dicuci atau diperlakukan dengan benar. Hal ini bersifat karsinogenik dalam tubuh.
4. Potensi Kembung
Bagi sebagian orang, mentimun bisa menyebabkan kembung karena kandungan airnya yang tinggi, yang terjadi terutama jika dimakan dalam jumlah besar.
Baca Juga: 8 Manfaat Jus Nanas Campur Timun untuk Kesehatan: Bikin Langsing hingga Kulit Glowing
Hal yang sama terjadi jika seseorang memiliki sensitivitas terhadap sayuran tertentu.
5. Efek pada Keseimbangan Elektrolit
Karena kandungan airnya yang tinggi, makan terlalu banyak mentimun dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh, terutama jika tidak diimbangi dengan asupan makanan yang kaya elektrolit lainnya seperti natrium dan kalium.
Meskipun demikian, mentimun tetap memiliki manfaat kesehatan, terutama sebagai makanan rendah kalori dan sumber hidrasi, tetapi penting untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cleveland Clinic, Harvard T.H. Chan School Of Public Health