Senin, 30 SEPTEMBER 2024 • 16:20 WIB

Miris, Remaja Putri di Ogan Ilir Ini Terpaksa Putus Sekolah karena Alami Gizi Buruk

Author

Remaja putri di Ogan Ilir putus sekolah karena alami gizi buruk.

INDOZONE.ID - Seorang remaja putri bernama Yola Puspita (12), harus putus sekolah karena mengalami gizi buruk.

Keterbatasan biaya membuatnya tak mampu berobat dan hanya mengharap belas kasih dari para tetangga.

Yola tinggal bersama neneknya, Waniah (70), di Desa Mandi Angin, Kecamatan Indralaya Selatan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Yola merupakan anak yatim piatu, setelah ditinggal mati ayahnya saat masih bayi, dan ibunya pergi entah kemana ketika dia berusia 4 tahun.

Kesehatan Yola semakin menurun sejak April 2024. Tubuhnya menjadi kurus kering lantaran jarang makan, apalagi makan makanan bergizi.

Yola hanya bisa terbaring di tempat tidur seadanya. Tubuhnya tak bisa mampu bergerak bebas sehingga memutuskan berhenti sekolah di tingkat SMP.

Baca Juga: Gaza Dilanda Bencana Kelaparan, Ini Efek Jangka Panjang Penderita Gizi Buruk

Nenek Yola tak bekerja karena usia lanjut. Alhasil mereka tidak memiliki penghasilan yang membuat untuk makan pun susah.

Hal itu membuat Yola tak bisa berobat. Selama hampir lima bulan, berat badannya semakin turun dan sakit-sakitan.

Pemerintah setempat dan Polres Ogan Ilir akhirnya membawa Yola ke RSUD Ogan Ilir untuk menjalani pemeriksaan.

Dia dibuatkan BPJS karena selama ini tidak ada jaminan kesehatan.

Pemeriksaan oleh tim medis mencakup tes darah, rontgen, urine, dan penilaian status gizi. Hasilnya pun mencengangkan semua pihak.

"Yola sudah kita bawa ke rumah sakit kemarin, sudah kita cek semua," ungkap PS Kasi Dokkes Polres Ogan Ilir Aiptu Husni Mubarok, Rabu (11/9/2024).

Dokter mendapati berat badan Yola hanya 25 kilogram dengan tinggi badan 147 centimeter.

Baca Juga: Rayakan Ultah ke-29, Go Min-si Sumbang Ratusan Juta untuk Pengobatan Anak Penderita Gizi Buruk

Berat badannya tersebut jauh dari ideal yang seharusnya mencapai 40 kg untuk usia 12 tahun.

Yola dipastikan mengalami gizi buruk, tetapi bukan stunting.

Dia juga menderita anemia ringan dengan kadar hemoglobin (HB) 8,6 dan didiagnosa mengalami infeksi saluran kemih (ISK) dari hasil pemeriksaan laboratorium.

"Diagnosanya sudah keluar dan memang mengalami gizi buruk," kata Husni.

Sayangnya, keluarga menolak Yola menjalani rawat inap di rumah sakit sesuai anjuran dokter. Mereka memilih Yola tetap di rumah dan rawat jalan.

"Sebagai gantinya, pasien menjalani rawat jalan dengan pemantauan dari Dinkes, Puskesmas, Urkes Polres Ogan Ilir, dan aparat desa. Selama masa rawat jalan, dia dianjurkan meningkatkan asupan protein dalam makanannya dan rutin mengonsumsi susu yang telah disediakan tim gizi rumah sakit," kata Husni.

 


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wawancara