INDOZONE.ID - Katarak menjadi salah satu gangguan penglihatan yang umumnya dialami orang tua. Namun sejak usia muda, kamu perlu tahu caranya deteksi dini katarak.
Mungkin salah satu dari keluargamu juga ada yang mengalami katarak. Sebaiknya kamu bisa membantunya deteksi dini dan konsultasi dengan dokter untuk penanganannya.
Perlu diingat, katarak tidak dapat dibiarkan terus-menerus, ya. Karena dampaknya bisa memicu kebutaan yang mengganggu usia hidupnya.
Data juga menyebut, Angka kejadian katarak juga cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan Buku Peta Jalan Penganggulangan Gangguan Penglihatan di Indonesia (2017 – 2030) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari hasil Rapid Assessment of Avoidable Blindess di Provinsi Jawa Barat di tahun 2014 menunjukan, terdapat 180.663 kasus kebutaan dengan 71,7% kasus Katarak.
Direktur Primaya Hospital Sukabumi dr. Hans Widjaja Putra, MARS mengatakan, masyarakat diminta dapat menekan angka prevalensi katarak dan kasus kebutaan di Indonesia. Penanganannya juga harus cepat yakni perlu menjalani operasi.
“Karena itu masih banyak kegiatan operasi katarak yang dilakukan di banyak daerah. Seperti di Kota Sukabumi ada 50 pasien dan ini membantu kelangsungan hidup, ujarnya di Center of Excellence Primaya Hospital Sukabumi, baru-baru ini.
Dr Hans menambahkan, setelah operasi dilaksanakan, pasien dibekali dengan edukasi perawatan luka dan diberikan obat pulang. Saat kontrol paska operasi, dokter akan melihat perkembangan hasil operasi serta memeriksa kondisi luka operasi.
Sementara itu, skrining katarak juga perlu dilakukan. Dokter mengingatkan, sejak usia muda bisa mengetahui cara deteksi dini katarak.
“Pada tahap skiring dilakukan pemeriksaan tensi, gula darah, pemeriksaan EKG, pemeriksaan katarak, visus dan biometri oleh dokter spesialis,” jelasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung