INDOZONE.ID - Trampolin kerap menjadi salah satu permainan pilihan anak-anak. Sebab, permainan yang bisa membuat anak lompat dan terbang tinggi ini, dinilai seru dan mengasyikan.
Padahal, di balik keseruan itu, anak-anak memiliki risiko cedera yang serius. Apalagi, anak-anak di bawah umur, memiliki tulang dan sendi yang masih belum cukup kuat untuk menopang beban berat.
“Saat bermain trampolin, sangat mungkin anak terlontar lebih tinggi. Kemudian saat mendarat, bisa jadi dia menerima kakinya menerima beban yang lebih besar dibangingkan kekuatan dari engsel sendinya,” ucap Dokter Spesialias Ortopedi, Asa Ibrahim, dikutip dari akun Instagram pribadinya.
Baca Juga: Main Trampolin, Punggung Bocah Ini Tertancap Pegas Logam Trampolin
Risiko Cedera Main Trampolin
Menurut Asa, bermain trampolin dapat menyebabkan berbagai macam cedera. Terlebih, bagi anak-anak di bawah umur yang belum memiliki keseimbangan dan koordinasi tubuh yang baik seperti orang dewasa.
Ada beberapa cedera yang bisa terjadi, di antaranya:
- Patah tulang: Risiko patah tulang, terutama di bagian kaki dan betis, sangat mungkin terjadi jika anak mendarat dengan posisi yang tidak benar atau dengan kekuatan berlebih.
- Cedera urat, tendon atau ligamen: Otot dan ligamen di sekitar sendi bisa mengalami cedera karena tekanan yang terjadi terlalu besar saat mendarat usai melompat.
- Dislokasi dan cedera leher: Pergerakan yang tidak terkontrol atau pendaratan yang salah, bisa menyebabkan dislokasi sendi hingga cedera leher serius.
- Cedera Kepala: Hilang keseimbangan di udara atau saat mendarat, bisa menyebabkan anak terjatuh dan mengalami benturan di kepala.
Asa menambahkan, risiko cedera pada anak-anak akan semakin lebih tinggi, jika bermain trampolin dilakukan bersama orang yang lebih dewasa.
“Kalau anak-anak bermain trampolin bareng-bareng, ada anak yang kecil, ada anak yang lebih besar. Di mana anak lebih besar itu bisa melontarkan anak yang lebih kecil lebih tinggi saat mendarat, itu bahaya banget,” katanya.
Baca Juga: Bahaya Cedera Bahu Akibat Olahraga, Dokter: Jangan Dibawa ke Tukang Urut!
Pesan untuk Orang Tua
Bagi orang tua, ada beberapa saran penting yang dianjurkan dr. Asa Ibrahim, untuk menghindari risiko cedera pada anak saat main trampolin.
1. Bermain Sendirian
Ketika anak-anak kamu ingin bermain trampolin, sebaiknya secara individu. Jadi bukan bersama dengan anak-anak lain, apalagi yang sudah besar.
Hal itu mencegah adanya loncatan berlebih yang bisa membahayakan si kecil.
2. Perhatikan Usia dan Kondisi Fisik
Anak-anak terlalu kecil, sebaiknya tidak bermain trampolin. Sebab, tulang dan sendiri mereka belum cukup kuat.
Oleh karena itu, orang tua perlu mempertimbangkan usia dan kekuatan fisik anak, sebelum mengizinkan bermain trampolin.
3. Pengawasan Ketat
Selalu awasi anak saat bermain trampolin. Pastikan mereka bermain secara aman dan dalam batasan yang sesuai dengan kemampuannya. Jika area trampolin sudah mulai ramai dikunjungi anak lain, sebaiknya bawa anak kamu dan alihkan dengan yang lain.
Gimana, kamu ada yang pernah mengalami anak cedera usai bermain trampolin? Yuk, jaga dan awasi anak-anak kita agar tetap bermain yang aman!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/dr.asaibrahim