INDOZONE.ID - Beberapa dampak PMO (Porn, Masturbate, and Orgasm) perlu diperhatikan, terutama efek buruknya terhadap otak.
PMO merujuk pada aktivitas seksual seperti menonton pornografi dan melakukan masturbasi untuk memuaskan diri sendiri.
Tindakan ini berisiko menyebabkan kecanduan yang dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang.
Baca Juga: Rambut Rontok Gara-Gara Kekurangan Darah, Begini Solusinya!
Berikut ini beberapa dampak PMO untuk otak yang diambil dari situs healthline sebagai berikut:
Dampak PMO Untuk Otak
Salah satu bahaya utama PMO adalah menghambat perkembangan otak, khususnya pada anak-anak dan remaja. Saat mengonsumsi konten pornografi, otak akan terpapar hormon dopamin secara berlebihan.
Dopamin merupakan zat kimia yang bertugas mengatur emosi dan menyampaikan sinyal ke seluruh tubuh. Namun, jika kadar dopamin terlalu tinggi, otak bisa kesulitan membedakan hal baik dan buruk.
Selain itu, kecanduan PMO juga dapat mengganggu kemampuan anak dalam mengambil keputusan dan menurunkan prestasi akademis di sekolah.
Kecanduan ini dapat memicu gangguan emosi, di mana seseorang merasa harus terus terpapar konten pornografi.
Ketika keinginan tersebut tidak terpenuhi, individu yang kecanduan PMO dapat mengalami ketidakstabilan emosi, seperti mudah marah, tersinggung, dan mengalami perubahan suasana hati.
Lebih lanjut, kecanduan pornografi juga berisiko menyebabkan insomnia, kecemasan, dan depresi, terutama jika kebiasaan ini diketahui oleh orang tua.
Konsumsi pornografi secara berkelanjutan dapat menyebabkan adiksi yang akhirnya mengganggu fungsi otak.
Baca Juga: Mandi Air Dingin di Pagi Hari: Cara Efektif Bakar Lemak dan Meningkatkan Fokus
Salah satu bagian otak yang terpengaruh adalah Prefrontal Cortex (PFC), yang berperan penting dalam pengaturan emosi, berpikir kritis, dan membentuk kepribadian.
Kerusakan pada PFC akibat kecanduan pornografi dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri dan membuat keputusan yang tepat.
Baca Juga: 10 Mitos dan Fakta tentang Vertigo, Benarkah Tidak Bisa Sembuh?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline