Ilustrasi pria yang sedang mengalami vertigo. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Vertigo adalah salah satu kondisi kesehatan yang seringkali disalahpahami. Meski umum dialami, banyak yang belum memahami apa sebenarnya vertigo dan bagaimana gejalanya.
Sering disamakan dengan pusing atau takut ketinggian, vertigo sebenarnya lebih kompleks daripada sekadar rasa ringan kepala. Berikut 10 mitos dan fakta tentang vertigo.
Ilustrasi vertigo. (freepik.com)
Vertigo adalah sebuah sensasi yang dialami oleh seseorang seolah-olah lingkungan di sekitar menjadi berputar atau bergerak, meski sebenarnya anda sedang diam. Hal ini bukan sekadar rasa pusing biasa.
Penyebab vertigo bermacam-macam, mulai dari gangguan pada telinga dalam hingga masalah pada sistem saraf pusat. Hal ini sering dikaitkan dengan banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai gejala ini, salah satunya vertigo tidak bisa untuk disembuhkan, benarkah demikian?
Ilustrasi vertigo dan mitos-mitosnya. (freepik.com)
Banyak orang mengira vertigo adalah ketakutan pada ketinggian atau kepala terasa berputar saat berada di tempat tinggi. Namun, vertigo adalah sensasi berputar atau bergerak yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak hanya saat berada di tempat tinggi.
Vertigo bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi kesehatan lain. Misalnya, masalah pada sistem vestibular, sistem saraf, tekanan darah rendah, atau penyakit lain seperti anemia dan diabetes bisa menyebabkan vertigo. Dengan penanganan yang tepat, gejala vertigo dapat dikendalikan.
Meski sering disamakan, vertigo dan pusing kepala adalah hal yang berbeda. Pusing kepala lebih ke perasaan ringan seperti hampir pingsan, sementara vertigo membuat anda merasa lingkungan di sekitar berputar atau miring meski anda tidak bergerak.
Baca Juga: 4 Cara Alami Mengatasi Vertigo Kambuh Mendadak, tanpa Obat!
Ada kepercayaan bahwa vertigo tidak dapat disembuhkan dan harus dihadapi seumur hidup. Faktanya, dengan bantuan medis, gejala vertigo dapat diatasi. Konsultasi dengan dokter spesialis, seperti THT atau neurologis, bisa memberikan terapi dan perawatan yang sesuai untuk mengurangi gejalanya.
Beberapa pengobatan rumahan seperti jahe atau suplemen vitamin D memang bisa meredakan gejala, tetapi vertigo juga bisa menimbulkan gejala berat seperti pingsan atau kehilangan pendengaran, yang membutuhkan penanganan medis segera.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Neuroequilibrium.in