Kamis, 23 JANUARI 2025 • 16:40 WIB

Orang Langsing Lebih Berisiko Kena Serangan Jantung karena Lemak Intramuskular, Simak Penjelasannya

Author

Ilustrasi orang langsing mengalami serangan jantung. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Banyak orang mengira bahwa tubuh langsing adalah tanda kesehatan yang baik, terutama untuk jantung.

Namun, penelitian dari Harvard Medical School membuktikan sebaliknya.

Ternyata, orang bertubuh langsing justru berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung mematikan, benarkah demikian? ini penjelasannya.

Apa Itu Lemak Intramuskular?

Ilustrasi lemak instramuskular. (researchgate.net)

Lemak intramuskular adalah lemak yang tersimpan di dalam otot, seperti pola marbling pada daging sapi berkualitas tinggi.

Jika pada makanan pola ini terlihat menarik, di tubuh manusia lemak jenis ini justru menjadi bahaya tersembunyi.

Tidak seperti lemak subkutan (lemak di bawah kulit), lemak intramuskular tidak bergantung pada berat badan atau BMI seseorang.

Menurut penelitian Harvard, setiap peningkatan 1% lemak intramuskular, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung serius hingga 7%.

Wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria, bahkan jika BMI mereka dalam kategori sehat.

Baca Juga: Mengenal Serangan Jantung, Penyebab Kematian Aktor Park Min Jae di Usia 32 Tahun

Mengapa Lemak Intramuskular Berbahaya?

Lemak intramuskular dapat menyebabkan peradangan kronis dan resistensi insulin, dua kondisi yang sangat berkontribusi pada penyakit jantung.

Selain itu, lemak ini menghambat sirkulasi darah di pembuluh kecil jantung, membuat jantung tidak berfungsi secara optimal.

"Komposisi tubuh memegang peranan penting dalam kesehatan kardiovaskular. Lemak intramuskular memengaruhi pembuluh darah kecil di jantung, meningkatkan risiko gagal jantung dan kematian," kata Profesor Viviany Taqueti, pemimpin penelitian ini.

Jadi orang bertubuh langsing justru berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung mematikan disebabkan oleh lemak intramuscular, lemak tersembunyi yang ada di dalam otot.

Baca Juga: Hati-hati! 7 Tanda ini Menandakan Anda Rentan Mengalami Serangan Jantung

Dampak pada Obat Penurun Berat Badan

Ilustrasi obat penurun berat badan. (freepik.com)

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa obat penurun berat badan dapat memengaruhi kadar lemak intramuskular.

Beberapa obat dapat mengurangi lemak tubuh secara keseluruhan, tetapi juga menghilangkan massa otot yang penting untuk kesehatan jantung.

Hal ini menjadi peringatan bahwa BMI bukan satu-satunya indikator kesehatan jantung.

BMI tinggi tidak selalu berbahaya jika lemaknya berada di tempat yang tidak membahayakan, sementara lemak tersembunyi pada otot justru lebih berisiko.

Tips Menjaga Kesehatan Jantung

Ilustrasi jantung. (freepik.com)

Studi ini menyoroti pentingnya menjaga kesehatan jantung dengan cara yang lebih komprehensif, tidak hanya berfokus pada berat badan.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Periksakan Kesehatan Secara Rutin

Lakukan check-up untuk mengetahui komposisi tubuh dan kondisi kesehatan jantung.

2. Olahraga Teratur

Fokus pada latihan yang meningkatkan massa otot dan kebugaran secara keseluruhan.

3. Pola Makan Seimbang

Konsumsi makanan yang mendukung kesehatan otot dan mengurangi risiko peradangan.

4. Gunakan Teknologi Medis

Jika diperlukan, lakukan pemeriksaan lanjutan seperti CT scan untuk mendeteksi risiko lebih awal.

Tubuh langsing sering dianggap sebagai simbol kesehatan yang baik, tetapi penelitian ini membuktikan bahwa anggapan tersebut tidak selalu benar.

Lemak intramuskular adalah ancaman tersembunyi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung serius, bahkan pada orang dengan BMI normal.

Maka dari itu, penting untuk tidak hanya fokus pada berat badan, tetapi juga memperhatikan komposisi tubuh secara keseluruhan.

Dengan langkah-langkah yang tepat, seperti menjaga massa otot dan menjalani pola hidup sehat, risiko ini dapat diminimalkan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Onlymyhealth.com