INDOZONE.ID - Kanker merupakan gangguan kesehatan yang terjadi karena adanya pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali di dalam tubuh.
Kanker bisa dialami oleh berbagai kalangan, mulai dari usia anak-anak hingga usia lanjut. Maka dari itu, penting untuk mengenal dan mendeteksi dini penyakit kanker.
Sehubungan dengan Hari Kanker Sedunia 2025 yang diperingati setiap tanggal 4 Februari, merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mencegah kanker melalui diagnosis dini dan gaya hidup sehat.
Data GLOBOCAN 2022 menunjukkan bahwa di Indonesia terjadi 408.661 kasus baru kanker dan 242,988 jumlah kematian, dengan jumlah kasus prevalensi lima tahun sebanyak 1.018.110 kasus.
Baca Juga: Dr. Siti Nadia Tarmizi Ajak Penyintas Kanker Sosialisasikan Pentingnya Deteksi Dini
Adapun tiga jenis kejadian kanker tertinggi di Indonesia merupakan kanker payudara (66.271 kasus), kanker paru (38.904 kasus) dan kanker serviks (36.964 kasus).
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, dalam sambutannya memaparkan tentang pentingnya deteksi dini kanker untuk meningkatkan kesempatan hidup lebih lama.
"Sebagai penyakit tidak menular yang paling umum dan berdampak besar pada masyarakat, kanker dapat dicegah dan disembuhkan jika ditemukan pada stadium awal. Oleh sebab itu, deteksi dini sangatlah penting sebab dapat meningkatkan kesempatan hidup dan mengurangi risiko kematian jika ditemukan pada stadium awal. Setiap stadium akan membutuhkan perawatan dan pengobatan yang semakin rumit meski adanya teknologi terkini dalam perawatan," kata Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, saat jumpa pers di kawasan Jakarta Pusat, pada Rabu (19/2/2025).
Menurutnya, pembahasan terkait deteksi dini kanker merupakan hal yang sangat penting, apalagi pentingnya diagnosis dini yang bisa meningkatkan kesempatan hidup serta mengurangi risiko angka kematian akibat kanker.
"Diagnosis kanker dini sangat penting karena dapat meningkatkan kesempatan hidup dan mengurangi risiko kematian akibat kanker, diawali dengan penentuan tahap kanker dan memilih pengobatan yang tepat," sambungnya.
Lebih lanjut, Prof. Aru juga menegaskan bahwa adanya teknologi juga bisa membantu meningkatkan akurasi diagnosis kanker dini.
"Teknologi seperti mammografi, ultrasonografi, dan MRI dapat membantu dokter mendeteksi kanker pada tahap awal," jelas Prof. Aru.
Selain itu, Prof. Aru menambahkan bahwa gejala-gejala awal kanker seperti perubahan pada bentuk fisik bagian tertentu, perdarahan tidak normal, serta penurunan berat badan secara tidak normal harus diperhatikan.
Gejala-gejala Umum Kanker
Berikut ini adalah gejala-gejala umum kanker:
- Menurunnya berat badan
- Benjolan yang tak kunjung hilang
- Pendarahan: waktu dan lokasi tidak lazim
- Nyeri tidak hilang-hilang/menetap
- Buang air besar berubah pola atau berdarah
- Rasa lemas/cepat lelah berlebihan
- Tahi lalat (nevus) berubah ukuran dan meradang
- Suara serak berkepanjangan
- Sinusitis yang tak kunjung hilang
- Batuk yang tidak hilang
- Kesulitan menelan atau makan
- Darah di urin/hematuria
Maka dari itu, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin juga sangat penting untuk mendeteksi kanker pada tahapan awal.
Dalam penjelasan Prof. Aru mengenai tahapan kanker dan perkembangan pengobatan kanker, ia memaparkan bahwa tahap-tahap kanker itu ditentukan berdasarkan ukuran tumor, penyebaran kanker ke kelenjar getah bening, dan penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya.
"Pengobatan kanker dapat disesuaikan dengan jenis kanker dan kondisi pasien," ungkap Prof. Aru.
Angka Kematian Kanker di Indonesia:
- Pria: Lebih sering mengalami kanker paru-paru (25.8 per 100.000 dengan rate kematian 23,2 per 100.000) dan kanker usus (15.9 per 100.000 dengan angka kematian 10.6 per 100.000).
- Wanita: Lebih sering terkena kanker payudara (40.3 per 100.000 dengan angka kematian 16.6 per 100.000) dan kanker ovarium (17.3 per 100.000 dengan angka kematian 8.2 per 100.000)
Diagnosis Kanker
- Pemeriksaan fisik
- X-Ray - Rontgen
- CT-MRI
- Endoskopi
- Pet CT
- Biopsi
Baca Juga: Hari Kanker Anak Internasional 2025: Sejarah, Makna Hingga Perayaannya!
Pengobatan Kanker
- Surgery: Operasi dilakukan dengan teknik membedah tubuh pasien untuk mengangkat jaringan kanker. Tindakan ini biasanya dipilih untuk mengatasi kanker stadium awal.
- Radiation: Pengobatan kanker jenis ini menggunakan radiasi dosis tinggi untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan tumor. Dosis radiasi yang tinggi bertujuan untuk merusak DNA dari sel kanker.
- Chemotherapy: Kemoterapi dilakukan dengan cara memasukkan obat-obatan ke dalam tubuh pasien melalui intravena atau oral. Perawatan ini bertujuan untuk mengecilkan ukuran serta membunuh sel kanker di dalam tubuh.
- Immunotherapy: Imunoterapi merupakan jenis pengobatan kanker yang berfokus untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh penderita kanker untuk melawan penyakitnya sendiri. Terapi ini menggunakan cara penambahan sel imun buatan atau pun modifikasi sel imun penderita kanker untuk menambah kekebalan.
Kanker bisa disembuhkan bila ditemukan dalam stadium dini. Pengobatan kanker semakin maju tetapi juga semakin mahal.
Dengan ini, Yayasan Kanker Indonesia terus mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya diagnosis kanker dini dan gaya hidup sehat dalam mencegah dan mengobati kanker.
"Mari kita berjuang bersama untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah kanker," tutup Prof. Aru.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung