Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Apakah kulit kamu mudah teriritasi dan menunjukkan reaksi negatif terhadap produk perawatan kulit tertentu?
Kasus kulit sensitif semakin meningkat, dengan banyak orang mengalami gatal, perih, atau kemerahan setelah menggunakan bahan yang sebelumnya tidak pernah menjadi masalah.
Oleh karena itu, perawatan kulit hipoalergenik menjadi penting, karena dirancang untuk lebih lembut dan mengurangi risiko iritasi.
Namun, apa arti sebenarnya dari istilah 'hipoalergenik', dan bagaimana kamu bisa memilih produk yang tepat untuk kulit sensitifmu?
Baca Juga: Puasa Bukan Cuma Nahan Lapar, Ternyata Bikin Kulit Glowing!
Kulit sensitif, seperti yang dijelaskan dalam studi tahun 2022, ditandai dengan munculnya tanda-tanda, seperti rasa perih dan geli ketika terpapar rangsangan yang seharusnya tidak menyebabkan iritasi.
Bukti menunjukkan bahwa orang dengan kulit sensitif lebih mungkin mengembangkan alergi kulit, walaupun tidak jelas apa hubungan kedua kondisi ini.
Menurut Dr. Gupta, hipoalergenik mengacu pada produk yang kecil kemungkinannya menimbulkan reaksi alergi.
"Meskipun tidak ada definisi standar untuk perawatan kulit hipoalergenik, formulasi tersebut biasanya tidak mengandung pewangi, sulfat, paraben, dan beberapa bahan pengawet. Selain itu, bahan-bahan ini tidak menyebabkan iritasi dan memiliki formulasi minimalis yang dirancang untuk mengurangi terjadinya reaksi hipersensitif," jelasnya.
Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari perawatan kulit hipoalergenik, sebagaimana disebutkan oleh para ahli:
Berikut ini adalah cara mempraktikkannya:
Pilih senyawa sederhana yang bisa ditoleransi dengan baik seperti ceramide, asam hialuronat, dan gliserin.
Kandungan yang lebih sedikit bisa mengurangi risiko terjadinya iritasi.
Kalau kamu mencoba produk baru, aplikasikan di belakang telinga dan amati selama 24 jam hingga 48 jam untuk mengetahui reaksi apa pun.
Dr. Gupta menjelaskan kalau kamu harus menghindari produk dengan alergen yang diketahui, seperti bahan pengawet yang melepaskan formaldehida, wewangian, minyak esensial, dan paraben.
"Carilah label yang menyebutkan bebas wewangian dan telah teruji secara dermatologis, daripada hanya mengandalkan hipoalergenik," saran Dr. Gupta.
Merek yang memasarkan kulit sensitif lebih cenderung memiliki produk yang telah diuji di bawah kendali dermatologis dan tidak mengandung alergen yang diketahui.
Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Seputar Perawatan Kulit Bayi, Nomor 5 Paling Sering Terjadi!
Toner berbahan dasar alkohol, ekstrak tumbuhan kompleks, dan bahan pengelupas yang keras masih bisa mengiritasi kulit sensitif.
"Perawatan kulit hipoalergenik merupakan pendekatan yang berguna bagi orang dengan kulit reaktif atau rentan alergi. Karena tidak ada produk yang sepenuhnya bebas alergen, produk dengan iritan terendah harus digunakan, produk yang didukung oleh dokter kulit harus dibeli, dan uji tempel harus dilakukan untuk mengurangi kemungkinan reaksi buruk. Seiring dengan berkembangnya formulasi perawatan kulit, pendekatan yang lebih berbasis bukti untuk pelabelan dan pengujian hipoalergenik akan membantu memastikan keamanan dan kemanjuran yang lebih baik bagi konsumen," pungkasnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com