Heboh Skandal SPF Palsu, Catat 3 Tips Ini Sebelum Membeli Skincare Girls

Ilustrasi tips merawat kulit di tengah polusi udara.

Girls, sebelum membeli sunscreen kamu harus teliti dengan kandungan SPF yang tertera pada label. Baru-baru ini, di media sosial heboh soal skandal SPF palsu yang dibeberkan oleh ERICIKO, seorang blogger yang aktif di TikTok.

Sang blogger menggunakan tes mesin lab dan tes kulit manusia untuk mengukur nilai kandungan SPF pada sunscreen atau tabir surya. Setelah hasil tes keluar, beberapa sunscreen ternyata tidak memiliki nilai SPF seperti yang diiklankan.

Sebagian merek sunscreen yang mengklaim SPF 50 ternyata kandungan SPF-nya kurang dari 50 dan ada beberapa yang bahkan lebih tinggi dari 50. Konten ini cukup membuat heboh netizen karena khawatir sunscreen yang mereka gunakan mengandung SPF palsu.

Baca Juga: Polusi Udara Bahaya buat Kulit, 4 Makanan Ini Manfaatnya Sama Seperti Sunscreen

Agar tak rugi, catat 3 tips membeli sunscreen yang perlu kamu ingat. Berikut ulasannya selengkapnya.

1. Cek kandungan SPF

Ilustrasi sunscreen (unsplash.com/@batch_by_whs)
Kandungan sun protection factor (SPF) penting untuk dipertimbangkan. Faktor ini dapat diidentifikasi sebagai tanda kemampuan suatu produk sunscreen dalam menangkal sinar ultraviolet.

Catat ya, SPF yang tercantum di label kemasan dan memiliki tingkat yang berbeda. SPF 15 hanya bisa menahan 93 persen radiasi sinar UVB selama 2,5 jam di luar ruangan. Sementara SPF 30 mampu menahan 97 persen radiasi dengan tingkat ketahanan mencapai lima jam.

Lalu SPF 50 sangat direkomendasikan jika kita sedang travelling atau mempunyai pekerjaan yang kerap mengharuskan berada di luar ruangan. Sunscreen dengan SPF 50 mampu menahan sinar UVB hingga delapan jam.

Jangan sembarangan memilih merek sunscreen, karena sunscreen merupakan pelindung yang sangat penting bagi kulit.

2. Sesuaikan jenis kulit

Ilustrasi tips merawat kulit di tengah polusi udara.

Jika kamu belum tahu sunscreen mana yang cocok untuk jenis kulit. Berbagai produk sunscreen ada untuk jenis kulit kering, kulit berminyak, kulit campuran, dan kulit sensitif.

Baca Juga: Heboh Sunscreen SPF Palsu, Hasil Uji Coba Tak Sesuai dengan Label SPF

3. Ramah lingkungan

Sunscreen ramah lingkungan. (Unitary)

Dalam penelitian Stanford University yang diterbitkan pada 2 Mei 2022 lalu, diketahui bahwa oxybenzone dan micro-nano zinc oxide, kandungan yang umumnya terdapat dalam produk sunscreen dan sejenisnya, berkontribusi negatif pada kesehatan terumbu karang. Bahan kimia pada ramuan itu disinyalir mematikan biota laut pada ekosistem terumbu karang. Produk sunscreen yang mengandung bahan-bahan tersebut telah terbukti menghancurkan karang, menghambat reproduksi, dan menyebabkan pemutihan terumbu karang.

Pendiri Unitary Dr. Sophie, yang seorang ahli biologi kelautan, fokus pada penelitiannya. Sophie menyadari kurangnya produk tabir surya dan perawatan kulit yang benar-benar aman dan andal di pasaran.

"Sebagai seorang pemuda yang mencintai alam dan peduli terhadap perlindungan lingkungan, ia menyadari bahwa banyak bahan yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan, sehingga ia memutuskan untuk mengembangkan sendiri brand perawatan kulit yang efisien, ramah lingkungan, dan alami," ujarnya dalam keterangan resmi.

Selama proses penelitian, Dr. Sophie menemukan bahwa sunscreen kimiawi biasa telah merusak ekologi laut, dan masih ada kasus di mana efek tabir surya tidak memenuhi standar. Maka Dr. Sophie bersama tim penelitian dan pengembangannya mulai mempelajari teknologi sunscreen seluler.

Brand Representative Unitary Vayanadela Murbarani menambahkan, produk perawatan kulit harus aman, efisien, dan ramah lingkungan. Sehingga kamu dapat menikmati hidup di bawah sinar matahari dengan leluasa, tanpa khawatir akan kerusakan kulit juga

"Kami menggunakan bahan-bahan alami dan tidak beracun dalam produk kami. Kami berkomitmen untuk memungkinkan semua orang bermain bebas di bawah sinar matahari tanpa khawatir akan kerusakan kulit akibat sinar matahari,” ujar Vayanadela.