INDOZONE.ID - Borderline Personality Disorder (BPD) merupakan kondisi kesehatan mental yang mempengaruhi cara orang merasa tentang diri mereka sendiri dan orang lain, sehingga sulit untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
BPD salah satu dari gangguan kepribadian yang cukup mengganggu bagi para penderitanya. Sebab, banyak dari penderitanya yang merasakan harga diri rendah dan kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Gangguan kepribadian ini, juga termasuk dalam Cluster B. Maksudnya, penderita berisiko menimbulkan kerugian bagi orang lain, baik secara fisik maupun psikologis.
Alhasil, banyak orang yang yang tidak menyukai penderita BPD karena perilakunya tersebut.
Baca Juga: Memiliki Pasangan dengan Borderline Personality Disorder, Ini 3 Hal Agar Hubungan Awet
Adapun persentase dari penderita BPD, kebanyakan wanita, terutama yang masih muda dan lajang.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena gangguan BPD, seperti kelainan genetik atau trauma masa kecil.
5 Gejala yang Sering Dialami oleh Penderita BPD
- Perubahan Suasana Hati Mendadak
Penderita dapat berubah dari senang menjadi sedih secara mendadak, tanpa diprediksi sebelumnya. Bahasa kerennya, penderita mengalami mood swing.
- Bertindak Impulsif
Penderita dapat marah maupun menyerang orang lain, secara tidak sadar dan tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakan tersebut.
Baca Juga: Manfaat Mengejutkan Biji Alpukat bagi Kesehatan Mental
- Kesulitan Mempertahankan Hubungan
Penderita dapat memutuskan hubungan dengan orang lain secara tiba-tiba, tanpa alasan. Akan tetapi, tidak mau ditinggalkan oleh orang tersebut.
- Paranoia
Penderita sering merasa takut tanpa sebab dan merasa kesepian meski dikelilingi banyak orang.
- Penderita Sering Menyakiti Diri Sendiri
Penderita kerap menyakiti diri sendiri. Paling parah, penderita bahkan berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Jika kamu merasakan semua dari gejala di atas, sebaiknya segera konsultasi ke psikolog atau psikiater untuk penanganan lebih lanjut. Ingat, hanya psikolog atau psikiater yang dapat mendiagnosis BPD. Jangan melakukan diagnosis sendiri!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mayo Clinic, Nimh.nih.gov