Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan
INDOZONE.ID - Gelaran Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea dianggap enggak layak karena penyelenggara gagal menyediakan fasilitas yang aman dan nyaman, di tengah puncak musim panas di negara tuan rumah.
Mulai dari fasilitas penyejuk ruangan kurang memadai, hingga area perkemahan yang masih terdapat genangan air. Hal ini berdampak pada ratusan peserta yang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi akibat cuaca panas yang mencapai 35 derajat Celcius.
Padahal, peserta pramuka sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengikuti jambore dunia ini, yakni mencapai puluhan juta rupiah.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi Pramuka, Forkopimda Probolinggo Tanam Pohon Kalpataru
Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan
Berapa biaya ikut Jambore Pramuka Dunia ke-25?
Setiap negara memiliki biaya yang berbeda-beda. Misalnya Australia, setiap peserta membayar 5.800 dolar Australia atau sekitar Rp58 juta.
Biaya tersebut sudah termasuk biaya daftar jambore, aktivitas jambore, tiket pesawat pulang-pergi, akomodasi transportasi, konsumsi, fasilitas pendukung seperti seragam dll, asuransi perjalanan, dan biaya kontingen.
Sedangkan biaya untuk pramuka Indonesia mencapai Rp20-25 juta, dilansir Pramuka.or.id. Biaya tersebut termasuk biaya keikutsertaan sebesar 1.250 dolar AS atau Rp19 juta dan biaya tambahan sebesar Rp4,2 juta.
Baca Juga: Sosok Pieter Sambo, Polisi Jujur dan Tokoh Pramuka Nasional, Benarkah Ayah Ferdy Sambo?
Seluruh biaya sudah termasuk tiket pesawat pulang-pergi Jakarta-Seoul, visa Korea Selatan, transportasi, konsumsi dan seragam.
Diketahui, Jambore Pramuka Dunia ke-25 diikuti lebih dari 40.000 pramuka dari 158 negara, termasuk Indonesia yang mengirimkan sebanyak 1.700 pramuka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Pramuka.or.id