Rico Dedy Prasetyo bersama kedua orang tuanya. (Z Creators/Arka Hatta)
INDOZONE.ID - Rico Dedy Prasetyo (20) asal Dusun Sumberejo, Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari, Jember mendapat beasiswa pendidikan kedokteran di Fujian Medical University, Cina.
Anak dari pasangan suami istri Mujiat (51) dan Supiningsih (44) ini mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan kuliah di Cina, karena kemampuannya menguasai bahasa Inggris dan Mandarin.
Rico mendapat beasiswa pendidikan sebesar Rp70 juta per tahun dari Fujian Medical University, Cina. Untuk nantinya beasiswa itu akan didapat oleh setiap tahun, selama kurang lebih 5-6 tahun masa kuliahnya.
Saat dikonfirmasi, Rico yang merupakan anak seorang petani dan ibunya hanya berjualan sayur keliling itu. Ia mengaku beruntung mendapat beasiswa pendidikan kedokteran di Cina.
Pasalnya menjadi seorang dokter adalah merupakan cita-cita sejak kecil yang diinginkan olehnya.
"Awalnya itu lihat teman (bisa kuliah) ke Cina, sebelumnya (karena tidak percaya diri) saya hanya ingin melanjutkan kuliah ke Unej saja. Tapi teman saya malah mundur, saya yang malah lanjut (untuk mencoba dapat beasiswa kuliah ke Cina). Ya akhirnya melanjutkan sendiri dan diterima ini," kata remaja laki-laki alumni dari SMAN 1 Umbulsari ini saat dikonfirmasi Z Creators Arka Hatta, Senin (25/9/2023).
Rico Dedy Prasetyo, anak petani Jember lolos beasiswa ke Cina. (Z Creators/Arka Hatta)
Alasan menempuh kuliah jurusan kedokteran, kata Rico, juga adalah cita-citanya sejak kecil.
"Saya sangat punya keinginan kuliah ke Cina. Alhamdulillah saya bersyukur, apalagi saya memang dari kecil juga ingin jadi dokter. Untuk nekat berangkat ke sana. Saya dapat beasiswa ini," ucapnya.
Adanya kesempatan untuk melanjutkan kuliah ke Negeri Tirai Bambu itu, kata anak kedua dari tiga bersaudara ini dirasa cukup mudah.
"Karena di sana (syaratnya untuk bisa kuliah) cukup mudah. Hanya harus bisa bahasa Inggris dan Mandarin. Saya bisa bercakap dan nantinya (untuk bahasa Mandarin) saya akan melengkapinya dengan belajar menulis," ujarnya.
Kenekatan untuk bisa melanjutkan kuliah ke Cina, katanya, juga tidak sampai membutuhkan biaya besar.
"Saya beasiswa dapat Rp70 juta per tahun. Karena jurusan saya kedokteran, saya tidak dapat biaya hidup. Beda dengan jurusan lain. Saya biaya hidup ditanggung sendiri. Tapi untuk menurut saya masih murah, kurang lebih Rp1 juta per bulan. Alhamdulillah mendapat dukungan orang tua. Saya bismillah berangkat. Untuk tempat tinggal, nantinya saya akan ditempatkan di asrama (kampus) di sana," ulasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators