Viral pelanggan makan durian diketok harga di Pekanbaru. (Z Creators/Riki Ariyanto)
INDOZONE.ID - Beberapa waktu lalu viral unggahan netizen yang kaget makan durian di pinggir jalan Kota Pekanbaru seharga Rp770 ribu. Dalam unggahan tersebut ia merasa terpaksa membayar, meski dongkol dalam hati.
Dalam nota itu disebutkan si pembeli membeli empat buah durian yang masing-masing harganya berbeda-beda. Satu buah durian itu diberi harga Rp100 ribu, kemudian Rp150 ribu, selanjutnya Rp185 ribu, dan Rp235 ribu.
Selain buah durian, warga tersebut juga membeli air mineral sebayak empat botol, dengan harga Rp5 ribu per botol. Kemudian juga ada lemang dengan harga Rp50 ribu. Dalam nota itu juga dituliskan total pembeli yang harus dibayar sebesar Rp770 ribu.
"Mau curhat malam ini makan empat durian dengan harga yang tidak wajar di pinggir jalan Kota Pekanbaru. Memang kami akui kesalahan kami makan tanpa bertanya harga, alasannya karena kami jga sering makan durian dipinggiran jaan dan harganya Rp50 ribu. Malam ini setelah duriannya dimakan duluan barulah dikenai tagihan Rp670 ribu untuk empat durian yang lokal dan rasany biasa saja. Di bon juga totalnya salah, harusnya Rp670 ribu ditulis Rp770 ribu," sebutnya seorang pengunjung yang enggan disebut namanya.
"Namanya makan minum tentunya saja kia akan bayar berapa tagihannya. tapi karena ini harganya tidak wajar dan terkesan pemerasan mudah-mudahan jadi pelajaran bagi pembeli lainnya yang mau singgah di tempat yang sama," sebutnya seperti keterangan yang diterima Z Creators.
Viral pelanggan makan durian diketok harga di Pekanbaru. (Z Creators/Riki Ariyanto)
Hanya saja pembeli tersebut tak menyebut lokasi persis penjual durian di Arifin Achmad yang diduga "bermain" harga tersebut.
Sementara itu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Riau, Dede Firmansyah menilai keluhan ini harusnya direspon segera oleh pihak terkait. Sebab bukan sekedar jual beli belaka, tetapi juga akan berdampak dengan imej pariwisata di Pekanbaru, khususnya kuliner.
"Di sini pentingnya Dinas Perdagangan dan Dinas Pariwisata bersinergi. Pariwisata multi terkait seperti sarana infrastruktur dengan PUPR, dengan UMKM terkait Dinas Koperasi dan UMKM. Pemerintah tidak hanya sebatas menerima informasi, ini meresahkan masyarakat. Apalagi pendatang," kata Dede kepada Creators, Senin (25/9/2023).
"Ini kebetulan saja masyarakat yang cukup baik curhatnya di IG atau Medsos. Kalau dapat orang yang agak ganas, beda lagi komplainnya. Jadi kita kalau berbisnis butuh juga etika realistis. Karena jangan memanfaatkan mumpung libur dimahalkan, dia tidak mempertimbangkan setelah nanti berdagang jangan panjang atau pas liburan saja. Ini pedagang nakal banyak yang pengen cepat untung. Ini butuh edukasi, khususnya pedagang durian, di sinilah fungsi pemerintah bisa berperan atau libatkan asosiasi, untuk memberi pencerahan pedagang. Jangan sekedar ambil untung besar tapi merugikan yang lain," imbaunya.
Viral pelanggan makan durian diketok harga di Pekanbaru. (Z Creators/Riki Ariyanto)
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin sudah mendapatkan laporan itu. Hanya saja untuk perlindungan dan pengawasan konsumen itu kewenangan Disperindag Provinsi Riau.
"Kalau bisa pastikan lokasinya, agar laporan kami ke Disperindag provinsi jelas. Karena terhadap pelaksanaan perlindungan konsumen adalah kewenangan provinsi," kata Zulhelmi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators