Dee Lestari. (instagram/deelestari)
INDOZONE.ID - Penulis merasa khawatir lantaran maraknya pembajakan buku. Ternyata buku bajakan ini tidak hanya fisik, namun juga digital.
Seperti yang diungkapkan Dewi Lestari atau Dee. Saat ini banyak buku bajakan yang muncul di online platform.
"Kejadian ini sangat merugikan dan dapat mencederai para penulis dan pelaku industri ini. Maka kami para penulis sangat mengapresiasi jika ada wadah seperti keberadaan Festival Pustaka Sastra," ujarnya saat Press Conference di Jakarta, baru-baru ini.
Baca Juga: Kreativitas Dee Lestari di Novel Cerbung 'Rapijali', Buatin Lagu untuk Tokoh di Novelnya
Dee Lestari dan beberapa penulis lawan pembajakan buku. (Handout)
Bukan cuma Dee, Adhitya sangat ingin memerangi pembajakan buku ini. Hal ini menjadi solusi nyata bagi para penulis di Indonesia untuk memerangi buku bajakan dan meningkatkan rasa bangga untuk baca buku asli.
Sementara itu, Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Anggoro Dasananto menanggapi, digitalisasi memang mempermudah distribusi buku, namun kita juga perlu melindungi kekayaan intelektual para penulis, serta hak cipta buku-buku tersebut.
"Perang melawan buku bajakan adalah tanggung jawab bersama, maka kami sangat mengapresiasi Festival Pustaka Sastra," ujarnya.
Baca Juga: Apresiasi Perjenjangan Buku, Pegiat Literasi: Memudahkan Orang Tua Tingkatkan Minat Baca pada Anak
Menurut Anggoro, inisiatif ini merupakan wujud nyata dari komitmen yang baik dalam melakukan pemberantasan buku bajakan. Di sisi lain, kegiatan ini menjadi contoh platform digital Indonesia yang menyediakan produk berbasis kekayaan intelektual.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: