Tempat tidur lemari abad pertengahan di Eropa.
INDOZONE.ID - Di sebuah museum di Wick, Skotlandia, tersimpan artefak berupa lemari pakaian berbahan kayu pinus berukuran besar. Lemari itu dilengkapi dengan sepasang pintu ganda berukuran penuh di bagian depan tumpukan kotak penyimpanan di atasnya.
Meski terlihat seperti furnitur biasa, lemari itu memiliki fungsi tak lazim, yaitu diperuntukkan sebagai tempat tidur.
Lemari itu dikenal sebagai tempat tidur lemari atau tempat tidur tertutup, tempat tidur kotak yang sangat populer di seluruh Eropa dari era abad pertengahan hingga awal abad ke-20.
Sama seperti tempat tidur biasa, tempat tidur lemari juga dilengkapi dengan alas tidur di dalamnya.
Tempat tidur lemari memiliki banyak ragam bentuk, di antaranya polos dan sederhana, tidak lebih dari wadah kayu biasa. Lainnya dihias dengan ukiran rumit, dengan sisi-sisinya diukir, diberi panel, atau dicat.
Baca Juga: Bikin Heran! Tempat Tidur Wanita Ini Tumbuh Jamur, Netizen: Mungkin Kosnya Tema Alam
Seringkali lemari memiliki pintu yang tertutup untuk menahan orang yang tidur di dalam kegelapan interiornya yang sempit, atau jendela kecil yang bertirai.
Versi tempat tidur lemari mewah memiliki berbagai kegunaan, seperti untuk menyimpan barang di laci-laci tambah, atau tempat duduk di bawahnya.
Selama berabad-abad, buruh tani, tukang ikan, bahkan anggota kaum bangsawan yang mengantuk, akan merangkak ke dalam tempat tidur lemari yang nyaman ini.
Penggunaannya juga umum bagi para pekerja migran di beberapa daerah, seperti saat meluapnya kolam ikan haring yang mengalir ke wilayah Wick selama musim penangkapan ikan, dan membuat lima atau enam orang berbagi tempat tidur.
Faktanya, berbagi tempat tidur kotak dengan anggota keluarga atau rekan kerja bukanlah hal yang aneh. Dalam melodrama The Factory Lad tahun 1825, para pekerja tidur di tumpukan tempat tidur lemari, dengan masing-masing dua atau tiga orang.
Beberapa di antaranya memiliki lubang untuk ventilasi, namun menjejalkan terlalu banyak orang mungkin akan menimbulkan risiko sesak napas.
Tempat tidur lemari sangat umum di Inggris dan di benua Eropa. Menurut sebuah catatan dari tahun 1840, sebagian besar pondok di Brittany, Prancis, dilengkapi dengan perabot ini, yang biasanya terbuat dari kayu ek dan ditumpuk setinggi 4 kaki (1,2 m) dengan alas tidur.
Ada beberapa ruangan, dan masing-masing ruangan memiliki kotak kayu panjang yang ditempatkan di dasarnya.
"Ini selalu menjadi tempat kehormatan, dan juga berfungsi sebagai langkah untuk membantu nyonya rumah saya naik ke sofa mulianya," kata penulis Thomas Adolphus Trollope, dinukil BBC, Rabu (24/1/2024).
Selain untuk tidur, ada manfaat lain dari tempat tidur lemari ini, yaitu untuk mencari kehangatan. Tanpa pemanas atau insulasi modern, di musim dingin, kamar tidur bisa sangat dingin, dan pada saat itu lah orang akan tidur di tempat tidur lemari.
Baca Juga: Ngakak! Dibangunin Pakai Musik Aerobik, Pria ini Auto Senam di Atas Tempat Tidur
Seorang profesor sejarah terkemuka di Virginia Tech, Virginia, sekaligus penulis At Day's Close: A History of Nighttime, Roger Ekirch, menjelaskan bahwa dari abad ke-14 hingga ke-19, Eropa dan sebagian Amerika Utara mengalami Zaman Es Kecil.
Di London, Sungai Thames membeku sebanyak delapan belas kali pada periode ini.
"Buku harian menceritakan tentang getah dari pembakaran kayu di perapian, membeku segera setelah merembes dari ujungnya... tempat tinta akan membeku dalam semalam," kisahnya.
Pada saat ini lah tempat tidur lemari sangat tepat untuk orang-orang yang mengharapkan kehangatan.
Meski begitu, tempat tidur lemari akhirnya dikaitkan dengan kemiskinan dan kehidupan pedesaan, dan menjadi tidak lagi populer. Hingga pada pertengahan abad ke-20, benda-benda tersebut menjadi sesuatu yang langka.
Namun, kini perabot serupa kembali populer. Saat ini dimungkinkan untuk membeli tenda tempat tidur, yang mengubah area tidur menjadi gua kecil yang nyaman dengan manfaat tambahan berupa privasi ekstra, sementara sudut tidur dari kayu yang terlihat mirip dengan tempat tidur kotak dijual untuk rumah 'gaya pondok'.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: BBC