Pedagang kaki lima yang jadi tren di kalangan Gen-Z Korea Selatan.
INDOZONE.ID - Tren bisnis baru sedang mewabah di kalangan Generasi Z Korea Selatan, di mana kini menjadi pedagang kaki lima menjadi pilihan yang diminati.
Salah satu contohnya terjadi pada Lee Dohyung yang masih berusia 19 tahun. Dia adalah seorang mahasiswa yang membuka kedai bungeoppang di Chuncheon.
Lee Dohyung berhasil membalikkan keadaan dengan modal awal hanya 500 ribu won, dan kini meraih omzet bulanan minimal 3 juta won dari jualan sebagai pedagang kaki lima.
Baca Juga: Jual Menu Sarapan ala Hotel di Kaki Lima, Mantan Chef Raih Omzet Rp3 juta Sehari!
Bukan hanya itu, Kwon Yongjoo (29 tahun) seorang mantan karyawan kantoran, juga turut serta dalam tren ini dengan berjualan ubi jalar bakar di Chuncheon.
Dengan keahliannya, Kwon mampu menjual 30 kg ubi jalar dalam waktu 3 jam pada hari-hari baik, dengan keuntungan bersih melebihi 200.000 won.
Daya tarik tinggi generasi milenial dan Gen Z terhadap usaha kaki lima ini tak lepas dari beberapa faktor menarik, seperti biaya awal yang rendah, fleksibilitas waktu kerja, dan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan.
Baca Juga: Wisatawan Sepi, Para Pedagang Kaki Lima di Laos Terlihat Berlari Menawarkan Dagangannya
Tak hanya itu, pemerintah Korea Selatan juga memberikan dukungan serius dengan menyediakan program pelatihan, pendampingan, dan akses yang lebih mudah kepada kredit usaha kecil bagi generasi milenial dan Z, yang ingin memulai usaha kaki lima.
Melalui langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat mendorong semakin banyak generasi muda untuk meraih kesuksesan dalam dunia bisnis pedagang kaki lima.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Naver