Kategori Berita
Media Network
Kamis, 11 APRIL 2024 • 17:00 WIB

Gen Z dan Milenial Hadapi 2 Tantangan Terbesar dalam Hidup: Budaya Kerja dan Perumahan

Ilustrasi Gen Z

INDOZONE.ID - Dalam era digital dan globalisasi saat ini, perdebatan seputar budaya kerja dan tantangan keuangan yang dihadapi oleh generasi muda semakin berkembang.

Salah satu momen yang memicu perdebatan ini adalah ketika Robbie Scott, seorang pembuat konten berusia 27 tahun, membagikan pandangannya melalui video TikTok yang viral.

Dalam video tersebut, Scott menyuarakan perasaannya tentang kesenjangan ekonomi yang dihadapi generasi muda, khususnya Gen Z.

Komentar Scott memperdebatkan persepsi tentang etos kerja antara baby boomer dan Generasi Z.

Dia menyentuh isu penting tentang bagaimana generasi muda seringkali dituduh sebagai ‘pemalas’ karena sikap mereka yang berbeda terhadap pekerjaan.

Namun, Scott menyoroti bahwa banyak dari mereka yang bekerja keras dan masih menghadapi kesulitan finansial, meskipun mereka telah menempuh jalur pendidikan dan karier yang ditetapkan.

Baca Juga: Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Scott menggambarkan bagaimana banyak orang muda saat ini bekerja lebih dari 40 jam seminggu, tetapi masih kesulitan untuk mencapai stabilitas keuangan yang diharapkan.

Dia menekankan bahwa meskipun mereka telah mengikuti aturan permainan yang ditetapkan oleh generasi sebelumnya, banyak dari mereka masih terjebak dalam kondisi ekonomi yang sulit.

Kita harus berhenti mengharapkan orang-orang yang membeli rumah dengan empat kamar tidur dan mobil Cadillac convertible dengan gaji US$30.000 per tahun untuk memahami rasanya bekerja lebih dari 40 jam seminggu. Bahkan gelar master masih belum mampu membeli apartemen studio seluas 400 kaki persegi di bumf-ck Iowa," kata Scott, dikutip Yahoo Finance.

Perdebatan yang dipicu oleh video Scott menyoroti pertanyaan tentang komitmen kerja lintas generasi. Data dan analisis menunjukkan, bahwa generasi milenial dan Gen Z mungkin benar-benar bekerja lebih banyak dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Namun, mereka masih menghadapi tantangan finansial yang signifikan, seperti kesulitan membeli rumah pertama atau mencapai stabilitas keuangan yang diinginkan.

Saya tidak peduli apakah kamu seorang boomer, Gen X atau mati. Tidak ada yang suka bekerja 40 jam lebih dalam seminggu,” tegasnya.

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Wudhu beserta Latin dan Terjemahannya Serta Keutamaan Membacanya

Saya mengenal orang-orang berusia pertengahan 30-an yang telah bekerja selama 20 tahun…dan mereka masih belum mampu membeli rumah pertama mereka,” lanjut Scott, menggarisbawahi perjuangan yang terus-menerus dilakukan Gen Z dan milenial untuk mencapai stabilitas keuangan.

Analisis psikiater Jean Twenge dalam ‘Generations: The Real Differences between Gen Z, Millennials, Gen X, Boomers and Silents — and What They Mean for the Future’ mengungkapkan, bahwa klaim Scott mungkin ada benarnya, setidaknya mengenai generasi milenial.

Dengan menggunakan data dari studi Monitoring the Future yang mensurvei ribuan anak muda setiap tahunnya, Twenge menemukan adanya fluktuasi keinginan anak usia 18 tahun untuk bekerja lembur.

Terdapat peningkatan yang signifikan dalam keinginan untuk bekerja ekstra pada tahun 2009-2010, diikuti dengan penurunan tajam dari 54% menjadi 36% antara tahun 2020 dan 2022.

Pola ini menunjukkan bahwa generasi milenial, setidaknya di masa mudanya, lebih cenderung untuk bekerja dibandingkan generasi lain.

Sedangkan data dariSurvei Penggunaan Waktu Amerika mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam persentase generasi milenial dan Generasi X yang bekerja pada hari rata-rata maupun jam kerja.

Baca Juga: Jalan Berlumpur Tak Diperbaiki, Siswa SMKN 1 Batang Peranap Terpaksa Nyeker Karena Lintasi Lumpur Setiap Sekolah

Perubahan budaya kerja dan tren ekonomi itu nampaknya memiliki dampak signifikan pada pasar perumahan. Semakin sulit bagi generasi muda untuk membeli rumah tradisional, membuat permintaan akan properti sewaan meningkat.

Tren ini menciptakan peluang investasi di pasar persewaan, dengan platform investasi pecahan menjadi semakin populer. Ini mencerminkan perubahan dalam preferensi gaya hidup dan cara masyarakat berinteraksi dengan pasar perumahan.

Dengan meningkatnya tantangan dalam mencapai stabilitas keuangan, kepemilikan rumah tradisional menjadi semakin sulit dicapai oleh banyak orang. Tren ini tidak hanya mencerminkan kondisi perekonomian, tetapi juga pergeseran preferensi gaya hidup,” tutur Scott.

Writer: Ananda F.L


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Yahoo Finance

Tags Gen Z
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Gen Z dan Milenial Hadapi 2 Tantangan Terbesar dalam Hidup: Budaya Kerja dan Perumahan

Link berhasil disalin!