Ilusttasi bantuan untuk warga Palestina. (REUTERS)
INDOZONE.ID - Bentuk cinta masyarakat Indonesia terhadap Palestina terus mengalir. Bantuan kemanusiaan untuk Palestina juga terus disalurkan.
Bantuan kemanusiaan untuk korban Palestina sangta beragam. Namun yang paling banyak dibutuhkan adalah daftar di bawah ini.
Ribuan bantuan telah dikirim untuk Palestina. Seperti yang diungkapkan General Manager Cinta Quran Foundation Bob Kurniawan. Dia menyebut, sudah tiga kali berkolaborasi dengan Haus, dalam menyebarkan dampak sosialnya kepada masyarakat.
Baca Juga: Viral! 30 Wanita Australia Mualaf: Terinspirasi oleh Perlawanan Warga Palestina di Gaza
“Kami berharap inisiatif ini dapat diterima dan terus didukung oleh masyarakat Indonesia,” ujar Bob di Jakarta.
Co-founder dan CEO Haus! Gufron Syarif menambahkan, pihaknya sangat senang karena pertumbuhan bisnisnya memberikan dampak positif bagi masyarakat. Inovasi teknologi sangat bermanfaat dan dapat memperluas jangkauannya.
“Semoga kami juga terus bisa membawa kebahagiaan bagi lebih banyak orang lagi,” tambahnya.
Seperti yang diketahui, PBB mengatakan setidaknya 500 truk bantuan dan barang komersial perlu masuk ke Gaza setiap hari, seperti yang dikutip Reuters. Bantuan untuk 2,3 juta warga Palestina terutama masuk melalui dua penyeberangan ke Gaza selatan - penyeberangan Rafah dari Mesir dan penyeberangan Kerem Shalom dari Israel.
Namun pengiriman terganggu ketika Israel meningkatkan operasi militernya di Rafah dengan tujuan menyatakan untuk menghancurkan unit-unit pejuang Hamas yang tersisa.
Mesir menutup penyeberangan Rafah karena ancaman terhadap pekerjaan kemanusiaan tetapi pada hari Jumat setuju untuk sementara mengirimkan bantuan dan bahan bakar yang tertunda melalui Kerem Shalom.
"Jumlah makanan dan bantuan lain yang masuk ke Gaza, yang sudah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang melonjak, telah semakin berkurang sejak 7 Mei," kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters, Wawancara