Ilustrasi banner. (Dok. Freepik)
INDOZONE.ID - Dewasa ini, banner atau spanduk marak sekali digunakan mahasiswa untuk merayakan kelulusan. Umumnya, banner tersebut berisikan foto, nama, dan gelar mahasiswa yang lulus dari sidang akhir. Kemudian, pascasidang, mereka berfoto bersama banner tersebut.
Lantas, sebenarnya apa tujuan yang lebih penting dari produksi banner kelulusan selain untuk keperluan foto yang kemudian diunggah di media sosial?
Penggunaan banner untuk kelulusan hanya akan mencemari lingkungan. Sebab, salah satu bahan untuk produksinya menggunakan Methylcyclopentadienyl Manganese Trycarbonyl (MMT/MCMT). Bahan tersebut memiliki sifat serupa dengan plastik yang sukar terurai.
Sampah plastik adalah salah satu masalah lingkungan yang terus terjadi, sehingga perlu ada pembatasan dalam penggunaannya. Data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengeklaim sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, termasuk banner atau spanduk plastik sekali pakai.
Sampah plastik berdampak serius bagi lingkungan, di antaranya dapat mencemari tanah dan air. Dua komponen ini sangat penting dan perlu dijaga kualitasnya. Sebab, terdapat banyak makhluk hidup yang mengandalkan tanah dan air untuk keberlangsungan hidupnya.
BACA JUGA: Salut, Wanita di Probolinggo Sulap Banner Bekas Kampanye Jadi Tas Belanja
Selain itu, MMT/MCMT akan melepaskan zat yang menimbulkan polusi bagi makhluk hidup lainnya saat bahan tersebut lapuk dan terurai. Keadaan seperti ini sangat mungkin terjadi, mengingat kegunaannya yang hanya sekali pakai. Hal ini juga memperlihatkan sampah banner dapat mencemari udara dan merugikan makhluk hidup.
Penanda kelulusan sangat bisa dilakukan tanpa harus menggunakan banner. Alih-alih menggunakan banner, lebih baik menggunakan selempang kain. Meskipun tidak dapat menyertakan foto di atasnya sebagaimana di banner, tetapi identitas yang terpampang di sana sudah cukup jelas, seperti nama, gelar, dan nama perguruan tinggi.
Sebagai mahasiswa, tentunya telah akrab dengan teknologi dan menggunakan hal tersebut untuk menyejahterakan lingkungan. Contohnya, lebih memilih memproduksi dokumen digital alih-alih print out dokumen agar dapat mengurangi produksi kertas.
Namun demikian, menjadi miris apabila tetap memproduksi spanduk plastik hanya untuk penggunaan sekali pakai dan bukan tidak melibatkan kepentingan umum. Sebab, sejatinya, banner digunakan sebagai alat pergelaran acara besar yang menyangkut banyak orang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan Langsung