Kategori Berita
Media Network
Senin, 14 OKTOBER 2024 • 11:20 WIB

Rusak Akibat Gempa Garut, 2 SD Dibangun Ulang dari Batu Bata Plastik

Pembangunan SD di Garut yang terdampak Gempa Garut. (Jabarprov.go.id)

INDOZONE.ID - Akibat Gempa Garut, 2 gedung SD di Kecamatan Pasirwangi rusak parah. Perbaikan pun dilakukan agar anak-anak bisa kembali ke sekolah.

Dua sekolah tersebut yakni SDN 3 Barusari dan SDN 4 Barusari, yang terletak di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Sebanyak 220 siswa terganggu aktivitasnya di sekolah, lantaran kondisi bangunannya rusak berat.

Tidak saja dari pemerintah, pihak lain seperti Yayasan Bakti Barito, Happy Hearts Indonesia, dan Kitabisa, berkolaborasi memperbaiki gedung sekolah dengan biaya kurang lebih Rp1,4 miliar. Sementara itu, pembangunan diproyeksikan akan selesai pada akhir tahun nanti.

Dikatakan Direktur Eksekutif Yayasan Bakti Barito Fifi Pangestu, bahan bangunan yang dipakai berupa batu bata dari plastik daur ulang sebesar 9,4 ton. Manfaatnya tentu membantu mengurangi sekitar 22 ton emisi karbon.

Baca Juga: Keren, Mahasiswa UGM Buat Batako Tahan Gempa dari Bahan Tak Terpakai!

“Kami memiliki prioritas untuk segera memulihkan lingkungan belajar yang aman bagi para siswa, dengan membangun sekolah tahan gempa.”

“Dengan menggunakan batu bata plastik daur ulang, kami membangun kembali dengan lebih baik dan menetapkan tolok ukur baru untuk upaya pemulihan bencana di masa depan,” ujar Fifi di Jakarta.

Yayasan Bakti Barito, Happy Hearts Indonesia, dan Kitabisa berkolaborasi memperbaiki gedung sekolah. (Indozone)

Direktur Kitabisa.org. Edo Irfandi menambahkan, membangun sekolah tahan gempa ini diharapkan bisa menyediakan ruang belajar yang aman bagi para siswa.

Sehingga dapat membangun ketahanan masyarakat dalam jangka panjang.

“Kami membangun kembali sekolah-sekolah ini yang berdasarkan pada ketahanan dan keberlanjutan,” kata Edo.

Menurut sebuah studi tentang dampak bencana gempa bumi terhadap sektor pendidikan, gempa bumi Jawa yang terjadi pada 2006 telah menyebabkan kemunduran yang signifikan.

Para siswa yang terkena dampak kehilangan hampir satu tahun masa sekolah dan memiliki kemungkinan 10-11% lebih kecil untuk menyelesaikan wajib belajar.

Baca Juga: Garut Canangkan Gerakan Kerja di Jepang Satu Orang di Tiap Kecamatan Setiap Tahun

Sementara itu, CEO Happy Hearts Indonesia Sylvia Beiwinkler menuturkan, sekolah ini berkontribusi pada 11 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Langkah-langkah penanggulangan diperlukan untuk memitigasi dampak yang lebih besar di sektor pendidikan.

“Dengan demikian, dipastikan masa depan yang lebih cerah dan tangguh bagi masyarakat,” katanya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Rusak Akibat Gempa Garut, 2 SD Dibangun Ulang dari Batu Bata Plastik

Link berhasil disalin!