Komunitas Muslim Biker Indonesia (MBI).
INDOZONE.ID - Di Indonesia, gerakan Salafisme kini hadir dalam wajah yang lebih segar dan modern, terutama di perkotaan. Setelah tragedi 11 September dan konflik di Ambon, gerakan ini mengalami perubahan citra agar lebih diterima publik luas.
Dalam sebuah jurnal berjudul “The rise of urban Salafism in Indonesia: The social-media and pop culture of new Indonesian Islamic youth”, karya Aidulsyah, di era Reformasi, kelompok Salafi mulai beradaptasi dengan demokrasi, memilih jalan inklusif daripada memperjuangkan konsep negara Islam.
Dalam beberapa tahun terakhir, Salafisme berhasil menarik perhatian pemuda Muslim perkotaan melalui media sosial dan gaya hidup modern yang dianggap lebih relevan.
Baca Juga: Bolehkah Merayakan Halloween dalam Islam? Ini Penjelasannya
Sejumlah figur Salafi yang populer di media sosial turut berperan dalam memperkuat citra positif gerakan ini, mempermudah akses generasi muda terhadap ajaran yang lebih konservatif namun dibalut dalam format yang menarik.
Fenomena Salafisme ini juga berkembang di tengah tren hijrah, terutama di kalangan selebriti dan publik figur. Banyak artis yang meninggalkan dunia hiburan yang dianggap tidak sesuai dengan syariat, dan berfokus pada gaya hidup Islami.
Melalui media sosial seperti Instagram dan YouTube, mereka berbagi pengalaman hijrah yang menginspirasi pengikutnya untuk menjalani hidup Islami.
Komunitas-komunitas urban Salafi, seperti Rabbaniaans di Jakarta, semakin aktif menyelenggarakan kajian-kajian Islami di tempat-tempat strategis, termasuk pusat perbelanjaan dan masjid besar di tengah kota.
Baca Juga: Bolehkah Berhubungan Suami Istri saat Haid? Begini Hukumnya dalam Islam
Acara-acara ini menarik ribuan pemuda perkotaan yang ingin mendalami Islam secara mendalam namun tetap relevan dengan gaya hidup modern.
Salafisme juga menarik perhatian komunitas tertentu, seperti Muslim Biker Indonesia (MBI), yang menjalankan aktivitas berkendara dengan nilai-nilai Islami di bawah bimbingan ustaz Salafi.
Kegiatan seperti kajian motoris membuat Salafisme lebih mudah diterima di kalangan komunitas biker, memperluas daya tarik gerakan ini di berbagai lapisan masyarakat urban.
Adopsi budaya pop dan teknologi digital memungkinkan Salafisme mencapai generasi milenial dan Gen Z.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Internasional